Advertisement
Andi Arief Sebut KLB Demokrat Deli Serdang Tidak Sah, Begini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengomentari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang dihelat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). KLB tersebut menetapkan Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko ditetapkan Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021 - 2026.
KLB itu juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Kongres V Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan telah demisioner.
Advertisement
Andi Arief mengomentari hasil KLB di Deli Serdang tersebut melalui akun Twitter barunya @Andiarief_ID, Jumat (5/3/2021) 16.00 WIB.
Baca juga: Hati-Hati! Ada Penipuan Vaksin Covid-19 Berbayar, Ini Modusnya
"Wkwk wkwkk KLB nekad menghasilkan ketum Bonek," ujarnya melalui akun Twitter barunya itu setelah semalam dia mengaku akun @Andiarief_ diretas.
Wkwk wkwkk KLB nekad menghasilkan ketum Bonek.
— AndiArief_ID (@AndiArief_ID) March 5, 2021
Andi Arief menjelaskan bahwa KLB itu tidak sah lantara tidak dihadiri dewan perwakilan daerah atau DPD dan dewan perwakilan cabang atau DPC. Selain itu, KLB tersebut tidak mendapatkan izin dari ketua majelis tinggi, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
Andi Arief pun menegaskan baha KLB itu dihadiri peserta gaib.
"Ketua dpd yg hadir 0, syarat 2/3 Ketua DPC yg hadir 0 persen ( dari dari Jumlah total 514 ketua DPC. TIDAK ADA ijin Ketua majelis tinggi. Jadi KlB dihadiri peserta Ghaib. KLB bukan hanya abal-abal tapi ghaib. Aya aya wae..," tulisnya melalui akun tersebut.
Ketua dpd yg hadir 0, syarat 2/3
— AndiArief_ID (@AndiArief_ID) March 5, 2021
Ketua DPC yg hadir 0 persen ( dari dari Jumlah total 514 ketua DPC.
TIDAK ADA ijin Ketua majelis tinggi.
Jadi KlB dihadiri peserta Ghaib.
KLB bukan hanya abal-abal tapi ghaib. Aya aya wae..
Dia pun membandingkan penetapan Moeldoko dengan proses pemerintahan. "Tanggapan saya ATAS Penetapan Moeldoko sebagai ketua KLB ilegal: apakah Presisen boleh diimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal abal?"
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K. Harman akhirnya buka suara terkait konferensi luar biasa (KLB) 'ilegal' yang dilakukan sejumlah oknum dan diduga untuk melengserkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Melalui akun Twitter resminya, @BennyHarmanID, Jumat (5/3/2021) 12.37 WIB, politisi Partai Demokrat ini mengaku tengah membaca buku bertajuk How Democracies Die. Dia pun mengunggah sampul buku yang telah diterjemahkan tersebut dan berjudul Bagaimana Demokrasi Mati.
Menurut legislator asal Nusa Tenggara Timur ini, membaca buku itu membuatnya mengerti mengapa rezim membiarkan dan bahkan mengawal KLB Partai Demokrat. Padahal, jelas dia, KLB tersebut 'ilegal' lantaran tidak sejalan dengan konstitusi partai.
"Baca buku ini. Dgn baca buku ini kita jadi mengerti mengapa rezim sekarang membiarkan bahkan mengkawal peserta KLB Partai Demokrat yang jelas2 tidak sejalan dgn konstiusi Partai jalan dgn aman menuju lokasi KLB. Hancur partainya, rusak demokrasinya. Liberte?," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Baca buku ini. Dgn baca buku ini kita jadi mengerti mengapa rezim sekarang membiarkan bahkan mengkawal peserta KLB Partai Demokrat yang jelas2 tidak sejalan dgn konstiusi Partai jalan dgn aman menuju lokasi KLB. Hancur partainya, rusak demokrasinya. Liberte? pic.twitter.com/6Vn9dmzUyG
— Benny K Harman (@BennyHarmanID) March 5, 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement