Advertisement
Jokowi Sebut PPKM Tak Efektif, Ini Respons Epidemiolog
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Epidemolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali tidak berdampak pada penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Pandu mengatakan kebijakan tersebut tidak efektif karena tidak didukung dengan implementasi yang tegas di lapangan. Oleh sebab itu, dia menilai pemerintah perlu mengkaji lagi kebijakan tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Epidemiolog UGM Sebut PPKM Tak Efektif Kendalikan Covid
"PPKM tak berdampak. Kebijakan yg tidak tegas dalam implementasi & tujuan objektifnya. Peningkatan kasus sudah tidak bisa ditekan dengan kebijakan setengah hati," ujar Pandu melalui akun media sosial twitter @drpriono1, Senin (1/2/2021).
Lebih lanjut, Pandu mengungkapkan saat ini lingkaran penularan Covid-19 kian mengerucut ke lingkungan terkecil seperti klaster keluarga. Pemerintah pun diminta untuk lebih memperhatikan fenomena tersebut.
"Lingkaran Penularan kian mengerucut ke lingkungan terkecil, keluarga, aktivitas jejaring aktivitas masyarakat. @Jokowi," ujarnya.
PPKM tak berdampak. Kebijakan yg tidak tegas dalam implementasi & tujuan objektifnya. Peningkatan kasus sudah tidak bisa ditekan dg kebijakan setengah hati. Lingkaran Penularan kian mengerucut ke lingkungan terkecil, keluarga, aktivitas jejaring aktivitas masyarakat. @jokowi pic.twitter.com/c299LlJrWu
— Juru Wabah (@drpriono1) January 31, 2021
Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif karena kasus Covid-19 di Tanah Air masih terus meningkat.
“[PPKM] ini tidak efektif, kita harus ngomong apa adanya. Mobilitas masih tinggi sehingga di beberapa provinsi Covidnya tetap naik," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
BACA JUGA : Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Dinilai Tidak Efektif
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan esensi dari kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19.
"Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil Eko Aryanto, Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
- Hakim Tipikor Jakarta: Tuntutan 12 Tahun Penjara Harvey Moeis Terlalu Berat, Harus Dikurangi
- Mahasiswa Universitas Jember Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 8, Polisi dan Kampus Lakukan Penyelidikan
Advertisement
Tarif Parkir Dua Pantai di Gunungkidul Berbeda, Dishub: Perlu Ada Pembinaan Juru Parkir
Advertisement
Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik
Advertisement
Berita Populer
- Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Terbelah, Otoritas Sebut karena Burung
- Wamen BUMN Cek Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Liburan Akhir Tahun
- Pengelola Rest Area Diminta Kelola Smpah Secara Mandiri
- Selain Hasto Kristiyanto, KPK Cegah Yasonna Laoly ke Luar Negeri
- 39 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- 17 Warga di Sukabumi Keracunan Seusai Santap Jamur
Advertisement
Advertisement