Advertisement
Sensus Penduduk 2020 Tak Dapat Dipakai untuk Data Penerima Bansos

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan bahwa data Sensus Penduduk 2020 tidak dapat digunakan untuk menyempurnakan data bantuan sosial.
Suhariyanto menegaskan bahwa penyempurnaan data penerima bantuan sosial sudah menjadi kewenangan Kementerian Sosial yang kini diintegrasikan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Advertisement
"Data SP2020 sudah menyatu dengan data Adminduk, tetapi tidak dapat dipakai untuk Bansos," ujar Kepala BPS kepada Bisnis, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Gubernur Ganjar Siap Perpanjang PPKM Jawa Tengah
BPS terakhir kali melakukan pendataan untuk bantuan sosial pada 2015, sebelum diserahkan kepada pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 (SP2020) pada Kamis (21/1/2021).
SP2020 mencatat penduduk Indonesia pada September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa.
"Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun," ujarnya dalam paparan hasil Sensus Penduduk 2020.
Dari 270,20 juta penduduk Indonesia hasil SP2020, sebesar 91,32 persen atau sekitar 246,74 juta penduduk berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara sebesar 8,68 persen atau sekitar 23,47 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK.
Jumlah ini, kata Suhariyanto, mengindikasikan banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK.
Baca juga: Warga Bantul Mengaku Beli Baju Online, Ternyata Berisi Narkoba
Dari Hasil SP2020, BPS mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun) terhadap total populasi pada tahu 2020 sebesar 70,72 persen. Sedangkan persentase penduduk usia nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebesar 29,28% di 2020. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu. menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.
Suhariyanto menambahkan BPS semula ingin mengumpulkan data perumahan seperti listrik, sumber air minum dan lainnya di SP2020. "Tetapi karena pandemi, informasi yang bisa dikumpulkan menjadi terbatas hanya data2 pokok," ujar Suhariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- PBB Ingatkan Tepi Barat Terancam Terbelah akibat Permukiman Israel
Advertisement

Wakil Bupati Sleman Tekankan Kerja Kolaboratif untuk Tekan Stunting
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Begini Ciri dari Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk
- Peserta JKN Wajib Jalani Skrining Riwayat Kesehatan
- TNI AD Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Banjir di Bali
- Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dijatuhi Pidana Lebih dari 27 tahun
- Kabar Berkembang, Hari Ini, Presiden Prabowo Umumkan Menteri dan Wamen Baru
- Delapan Rumah Hancur, Tujuh Orang Terluka akibat Ledakan Pamulang Tangsel
- KPK Dalami Modus Calon Haji Khusus Diberi Waktu Pelunasan 5 Hari Kerja
Advertisement
Advertisement