Advertisement
Vaksin dan Obat Covid-19 Tidak Sama, Kenali Perbedaannya
Ingat pesan ibu, cuci tangan dengan sabun. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Publik mengharapkan pandemi Covid-19 segera berlalu dengan adanya vaksin dan obat bagi infeksi virus Corona. Namun, perlu dipahami bahwa vaksin dan obat adalah dua hal yang berbeda.
“Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat,” demikian penjelasan di laman tanya jawab situs covid19.go.id.
Advertisement
Cara Kerja Vaksin
Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin Covid-19.
Sementara itu, dampak vaksin Covid-19 terhadap pandemi juga akan bergantung pada beberapa faktor. Hal itu termasuk faktor-faktor seperti efektivitas vaksin, seberapa cepat mereka disetujui, diproduksi, dan dikirim, dan berapa banyak target jumlah orang yang akan divaksinasi.
Di sisi lain, masyarakat perlu meyakini pentingnya vaksinasi untuk mencegak Covid-19.
Survei Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) bersama Kementerian Kesehatan menyebutkan masih ada 24 persen masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin Corona. Meski begitu, bukan berarti vaksinasi tidak perlu dilakukan.
“Yang ragu mudah-mudahan menjadi yakin pada saat vaksin ini diumumkan nanti, agar mau divaksinasi supaya terlindung dari penularan Covid-19, sakit, dan kematian, sehingga pandemi segera mereda, ekonomi mulai bergerak, dan kehidupan kita membaik”, kata Soedjatmiko, Anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI, mengutip situs covid19.go.id, Kamis (3/12/2020).
Dia melanjutkan bahwa Covid-19 adalah penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi. Pasien yang disertai oleh penyakit penyerta atau komorbid bisa berakibat fatal bagi kesehatan pasien.
Vaksinasi, lanjutnya, merupakan langkah yang aman dan umum dilakukan di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia telah melakukan vaksinasi kepada jutaan jiwa sejak 1974 dan terbukti aman.
Pemerintah menargetkan setidaknya 60 persen penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksin Covid-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Satu hal yang pasti, selama vaksin yang aman dan efektif belum ditemukan, upaya perlindungan yang bisa kita lakukan adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Jalankan selalu gerakan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Penetapan Tersangka Baru Kasus Hibah Pariwisata Sleman Dinilai Lamban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
- Kapolri Siapkan Perpol No 10 Masuk Revisi UU Polri, Polemik Menguat
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Rp669 Miliar Dibongkar Bareskrim
Advertisement
Advertisement




