Advertisement
Covid-19 Bermutasi, Inggris Larang Pendatang dari Denmark
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Inggris menutup pintu kedatangan dari Denmark menyusul adanya mutasi Covid-19 langka di peternakan cerpelai negara Nordik tersebut.
Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (6/11/2020), Departemen Transportasi Inggris mengatakan pendatang dari Denmark akan ditolak masuk mulai Minggu (7/11/2020) pukul 4.00 waktu setempat. Hal ini diumumkan hanya 24 jam setelah memberlakukan karantina pada pendatang dari negara tersebut.
Advertisement
Sementara itu, warga negara Inggris, pemegang visa dan penduduk tetap yang telah ke Denmark dalam dua minggu terakhir harus melakukan isolasi mandiri dan tindakan lebih lanjut mengenai barang kiriman akan diumumkan pada akhir pekan.
Denmark mengatakan awal pekan ini telah menemukan mutasi unik dari virus yang berpotensi menggagalkan pengembangan vaksin. Pejabat kesehatan kini tengah melakukan koordinasi untuk mengatasi wabah dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mencakup pemusnahan seluruh populasi cerpelai yang mencapai 17 juta ekor.
Menyusul penemuan tersebut, Inggris menghapus Denmark dari daftar koridor perjalanannya dan menerapkan karantina untuk kedatangan dari wilayah tersebut mulai Jumat.
Pada briefing Kamis malam, Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke mengatakan mutasi Covid-19 yang berasal dari semenanjung barat Jutlandia tersebut juga telah diidentifikasi pada setidaknya satu orang di bagian timur negara tersebut, yang lebih dekat ke ibu kota, Kopenhagen.
Pejabat kesehatan Denmark mengatakan mereka mengetahui ada 12 orang yang terinfeksi virus baru itu. Pada Jumat, media lokal melaporkan bahwa lebih dari 200 orang telah terjangkit berbagai bentuk mutasi virus corona yang berasal dari cerpelai, sedangkan 14 di antaranya berada di luar wilayah asalnya.
Denmark mencatat rekor kasus harian sebanyak 1.427 kasus pada hari Jumat, meskipun otoritas kesehatan mengatakan lonjakan tersebut dikarenakan ada peningkatan kapasitas pengujian.
Ahli epidemiologi Denmark Kare Molbak mengatakan perwakilan WHO sangat khawatir tentang temuan di negaranya. Denmark sejauh ini belum menerima laporan wabah serupa dari negara lain yang memiliki populasi cerpelai yang besar, seperti Belanda.
Pejaba kesehatan Denmark mengatakan orang yang tertular mutasi virus tersebut tidak mengalami gejala yang lebih parah. Virus tersebut diperkirakan ditularkan ke cerpelai dari manusia, dan cerpelai yang terinfeksi mampu menularkan kembali ke manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini
- Sirekap Bakal Digunakan pada Pilkada Serentak 2024
- Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat
Advertisement
Advertisement