Advertisement

Promo November

Megawati Sindir Lagi Milenial: Jangan Mejeng Doang

Nancy Junita
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 16:57 WIB
Bhekti Suryani
Megawati Sindir Lagi Milenial: Jangan Mejeng Doang Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP dengan tema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi, Sabtu (31/10/2020). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bahwa dirinya kerap masih belum merasa puas sepenuhnya dengan para kader partai yang mayoritas adalah kalangan milenial.

Megawati menyampaikan hal itu saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP dengan tema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi, Sabtu (31/10/2020), Megawati mengatakan dirinya memantau banyak yang memviralkan pertanyaannya dalam acara PDIP, Rabu (28/10/2020).

Advertisement

Bagi Megawati, kalangan milenial adalah yang lahir mulai tahun 1980-an. Misalnya, Megawati kerap melihat bahwa masih ada kader yang tak serius saat lagu Indonesia Raya berkumandang, mengheningkan cipta, dan menaikkan bendera merah putih. Padahal itu adalah protokol kenegaraan.

"Karena apa? Siapa yang akan membela dan menghormati negara kita kalau bukan kita sendiri?" imbuh Megawati.

"Kalau di Amerika. Saya tak mau bilang di RRC, nanti saya dibilang komunis pula. Di Amerika itu, rakyatnya itu kalau dengar lagu kebangsaannya, itu langsung berdiri," tambah Megawati.

"Saya butuh kader yang punya jiwa raga, fighting spirit, makanya saya bilang jangan manjakan milenial. Apa baktinya bagi negeri ini. Bagi saya milenial ini kan itu lahir sekitar tahun 1980-an. Ya kalian ini banyak juga. Jangan mejeng saja. Harus berbuat. Jangan ada di partai ini kalau tidak (berbuat, red)," beber Megawati.

Megawati memberi contoh lain kasus likuifaksi di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Para pemimpin daerah maupun kalangan milenial seharusnya mempelajari fenomena itu untuk mencari jalan keluarnya.

Dia mengaku sudah belajar praktik di China dan di Jepang soal metode menghadapi bencana alam. Dan Indonesia memang jauh tertinggal.

"Kalian mungkin heran kenapa ketua umum bisa tahu? Karena saya belajar. Saya juga pengen kalian itu belajar, jangan mejeng doang," imbuhnya.

Pada arahannya itu, Megawati juga menyinggung bahwa banyak kalangan milenial yang sukses. Namun, khususnya mereka yang sukses adalah yang berprofesi sebagai pengusaha.

"Tapi yang lain? Yang saya maksud, berapa banyak rakyat yang sudah kamu tolong? Saya ingin rakyat punya harapan. Partai ini, membawa kemajuan dan kesejahteraan ke depan. Tapi bagaimana (bisa, red) kalau manja? Ya, ngamuk lah saya. Bilang milenial tak boleh dimanja," kata Megawati.

"Gara-gara omongan saya, sampai banyak talkshow. Wah keren saya. (Pernyataan saya, red) Sampai dibawa talkshow. Padahal, ya rakyat Indonesia memang harus digembleng untuk punya fighting spirit, tahu membawa Indonesia maju ke depan, membawa rakyat sejahtera," tukasnya.

Sebelumnya, saat Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020, Megawati meminta Presiden Joko Widodo tidak memanjakan milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Polemik Maskot Pilkada Jogja Bias Gender, FP3KY Sebut Jadi Pembelajaran

Jogja
| Selasa, 26 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement