Advertisement

Sri Mulyani Sebut Indonesia Gampang Dapat Pinjaman Utang dari Luar Negeri

Maria Elena
Senin, 19 Oktober 2020 - 22:37 WIB
Bhekti Suryani
Sri Mulyani Sebut Indonesia Gampang Dapat Pinjaman Utang dari Luar Negeri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis - Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia memiliki akses pinjaman yang lebih mudah dibandingkan dengan negara lain. Utang dibutuhkan untuk menambal kebutuhan anggaran dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Sri Mulyani Indrawati mengatakan tidak sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan akses utang atau pembiayaan di pasar keuangan global jika dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Brazil dan Turki.

Advertisement

Hal ini disebabkan reputasi dan kemampuan Indonesia dalam mengelola anggaran mendapat  respons yang positif dari investor global.

Pemerintah dan Bank Sentral, dalam hal ini Bank Indonesia, juga selalu berupaya melakukan komunikasi yang intens dengan para investor, termasuk dalam hal ini pembicaraan mengenai skema burden sharing.

Peningkatan pembiayaan utang Indonesia di masa pandemi ini pun kata Sri Mulyani masih berada dalam koridor, yaitu untuk penanganan pandemi Covid-19 dan memperbaiki perekonomian.

"Banyak negara yang sedang krisis tapi tidak dapat akses seperti Indonesia. Kita tetap melakukan komunikasi sehingga investor bisa meng-assess risikonya. Itu semuanya merupakan buah yang terjadi sekarang ini," katanya dalam acara Ceremony Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020, Senin (19/10/2020).

Selain mudah mengakses pembiayaan di pasar global, Sri Mulyani menambahkan, Indonesia juga berhasil mendapat akses utang dengan biaya atau bunga yang lebih murah. Misalnya, green sukuk yang diterbitkan pada pertengahan tahun ini.

"Suku bunga yang kita dapatkan paling rendah dalam 5 tahun terakhir," jelasnya.

Di samping itu, pemerintah menerbitkan samurai bond dan mendapatkan respon yang positif dari investor. Pemerintah juga melakukan diversifikasi surat utang dengan denominasi Euro. Hal ini dilakukan lantaran suku bunga di Eropa telah turun hingga ke level 0 persen, bahkan masuk ke zona negatif.

Sebagaimana diketahui, BI sebelumnya melansir  posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Agustus 2020 sebesar US$413,4 miliar, meningkat 5,7 persen secara tahunan.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2020 tercatat sebesar 38,5 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,2 persen.

Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0 persen dari total ULN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ratusan PNS Sleman Dapat Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement