Advertisement
Erick Thohir: Apresiasi Kepercayaan Negara Lain terhadap Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JENEWA—Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir merampungkan perjalanan diplomatiknya di Bern dan Jenewa Swiss, Jumat (16/10/2020). Langkah kedua menteri kabinet Indonesia Maju itu menjadi bagian untuk menuntaskan kerja sama bilateral dan multilateral terkait pemulihan kesehatan dan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
Dalam keterangan pers virtualnya, Menlu Retno Marsudi menjelaskan rangkaian perjalanannya dan Menteri BUMN membahas sejumlah agenda terkait kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan buruh. Di tingkat bilateral, Indonesia dan negara sahabat semakin memperkuat komitmen kerja sama dengan prinsip saling menghormati.
Advertisement
"Swiss adalah mitra terbesar keempat Indonesia di Eropa. Nilai perdagangan kedua negara 2,1 miliar dolar AS," kata Menlu, Jumat (16/10/2020).
Di level mutilateral, Indonesia jadi bagian penting dari komunitas global dalam upaya pemulihan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Di Swiss, Retno dan Erick bertemu dengan wakil presiden Swiss dan petinggi bisnis di negara tersebut. Menlu dan Menteri BUMN juga mengadakan pertemuan dengan Dirjen WHO dan CEO Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), dan perwakilan Unicef.
"Perjalanan ini dalam upaya pengamanan komitmen terkait ketersediaan vaksin baik dalam kerangka kerja sama bilateral dan multilateral," ujar Menlu.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pertemuan dengan Swiss semakin memperkuat kerja sama strategis di sektor ekonomi dan kesehatan. Dari Swiss, Erick memberikan kabar baik terkait dengan komitmen kerja sama antara perusahaan BUMN dengan perusahaan raksasa global. Hal ini terkait kerja sama antara PT KAI dan perusahaan produksen kereta dunia Stadler Rail.
"Setelah kemarin di Inggris Bio Farma diakui sebagai perusahaan kelas dunia oleh CEPI. Kini di Swiss, PT KAI menjalin kerja sama dengan Stedler. Ini dalam rangka menegaskan posisi KAI sebagai 'pemain' di level regional," kata Erick.
KAI dan Stadler akan bekerja sama dalam memproduksi rangkaian kereta. Tak hanya di Indonesia melainkan juga di kawasan Asia Oseania. "Stadler juga menyatakan akan membangun kantor pusat regionalnya untuk kawasan Asia dan Oseania di Indonesia. Ini merupakan kepercayaan dan apresiasi," ujar Erick.
Selain Bio Farma dan KAI yaang menjalin kesepakatan kerja sama besar dengan perusahaan dunia, Erick optimistis akan semakin banyak lagi BUMN yang melebarkan sayapnya ke pentas global. "Akan banyak lagi perusahana BUMN berkualitas global dan internasional," ujarnya.
Selain kesepakatan bisnis, Erick mengatakan perjalanannya dan Menlu ke Inggris dan Swiss adalah dalam rangka memastikan kerja sama dalam penanganan Covid-19. Ini terutama dalam memastikan ketersediaan vaksin bagi rakyat.
"Alhamdulillah rangkaian perjalanan ke Inggris dan Swiss sangat baik. Penting bagi Indonesia untuk terus menjadi bagian dari dunia dalam menangani Covid-19 . Semua jadi bagian kita untik memastikan keamanan untuk rakyat Indonesia," kata Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Harap Delpedro Bisa Menulis Tesis di Tahanan
- 11.469 Ibu Hamil Terpapar Hepatitis B, Ini Penjelasan Dinkes Pekanbaru
- Tes Kemampuan Akademik Siswa SMA Berlaku Nasional November 2025
- Penunjukan Dofiri Bentuk Keseriusan Prabowo Melakukan Reformasi Kepolisian
- Angga Raka Ungkap Alasan Prabowo Tunjuk Dirinya sebagai Kepala BKP
- Dilantik Jadi Menko Polkam, Ini Pesan Prabowo untuk Djamari Chaniago
- Tim Komite Reformasi Polri Mulai Bekerja Pekan Depan
Advertisement
Advertisement