Advertisement
Masalah Psikologis yang Paling Banyak Terjadi Saat Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Hambatan belajar menjadi permasalahan psikologis yang paling banyak ditemukan pada anak dan remaja, berdasarkan keluhan dan hasil diagnosis oleh psikologis klinis selama masa pandemi Covid-19, yakni sebesar 27,2%.
Sementara itu, secara umum masalah psikologis yang secara konsisten banyak ditemukan pada semua kelompok usia adalah keluhan stress umum sebesar 23,9 persen; keluhan kecemasan sebesar 18,9 persen; keluhan mood swing (suasana hati yang berubah-ubah) 9,1 persen; adanya gangguan kecemasan 8,8 persen, dan keluhan somatis 4,7 persen.
Advertisement
Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Indria L. Gamayanti, mengatakan jika masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius.
Menurutnya, Tim Satgas Ikatan Psikologis Klinis (IPK) Indonesia untuk Penanggulangan Covid-19 telah memberikan layanan penanganan psikologis sejak Maret 2020 hingga saat ini, baik melalui layanan tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan, layanan telekonseling, hingga layanan teks.
“Selama masa pandemi, IPK Indonesia melakukan pendataan terkait layanan yang diberikan oleh psikolog klinis sesuai masalah yang dikeluhkan masyarakat dan diagnosis yang diberikan sebagai data konkrit untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa dan langkah penanganan psikologis ke depannya,” ujarnya, dalam webinar Temuan Data Kesehatan Jiwa dan Pengaruh Psikologis, Rabu (14/10/2020).
Dalam upaya menanggulangi masalah psikologis tertinggi yang ditemukan pada beragam kelompok usia, IPK Indonesia telah menjalin kolaborasi bersama berbagai pihak di antaranya dengan Kwartir Nasional Pramuka dengan Program Pelatihan Dukungan Psikologi Awal.
Mereka mencoba untuk membantu masyarakat agar mampu melakukan deteksi dini, penanganan keluhan maupun gangguan psikologis pada tingkat awal; dan memahami kapan dan kemana harus melakukan rujukan. Di sisi lain, IPK Indonesia siap untuk menerima rujukan kasus-kasus yang memerlukan tindakan professional lebih lanjut.
Layanan oleh psikolog klinis diberikan kepada individu, keluarga, ataupun komunitas, dengan jumlah Klien Individu sebanyak.14619 orang; Klien Keluarga sebanyak 927 keluarga; dan Klien Komunitas sebanyak 191 komunitas.
Sekitar 67,8 persen dari penerima layanan individual adalah orang dewasa (sebanyak 9428 orang dewasa), klien anak atau remaja sebanyak 4690, sedangkan lansia merupakan kelompok usia yang paling sedikit mengakses layanan oleh psikolog klinis sebanyak 501 orang.
Berdasarkan periode layanan, pada kelompok anak dan remaja, terdapat kenaikan penerima layanan pada setiap periodenya. Sementara di kelompok dewasa, jumlah individu yang mengakses layanan pada awal pandemi lebih banyak dibandingkan periode-periode selanjutnya. Kecenderungan ini juga terlihat pada kelompok lansia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement