Advertisement
Pemerintah Pastikan Pariwisata Bali Akan Dibatasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan, pariwisata di Pulau Bali akan dibatasi seiring dengan tingginya kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mengatakan pembatasan yang dilakukan itu misalnya dengan mengharuskan pengunjung Bali yang menggunakan mobil untuk bisa melakukan rapid test antigen.
Advertisement
"Misal dari Jakarta, sekarang mobil yang masuk harus dapat rapid test antigen buatan dalam negeri sehingga industri jualan juga. Kalau itu kita jalankan, nanti saya pikir akan juga mengurangi penyebaran itu," katanya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/9/2020).
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin membuka pariwisata Bali tanpa batas, terlebih kasus COVID-19 di Pulau Dewata terus meningkat.
"Saya pikir kita juga tidak ingin buka turis Bali itu langsung tanpa batas. Tadi saya barusan telepon dengan Gubernur Bali, jadi memang kita akan batasi," katanya.
Seperti diketahui, Bali menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus terbesar Covid-19. Â Berdasarkan laporan terbaru, jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 7.543 orang, sembuh 6073 orang dan meninggal dunia 199 orang.
Selain Bali, ada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Papua yang jadi wilayah fokus penanganan COVID-19.
Menurutnya upaya untuk menekan kasus di provinsi tersebut, pemerintah akan menerapkan secara ketat protokol kesehatan dan membatasi sejumlah kegiatan masyarakat. Meskipun demikian, lanjutnya, pengetatan itu tidak akan seekstrem sebelumnya agar ekonomi tetap bisa berputar.
"Sekarang di Bali itu acara keagamaan dikurangi, sesajen itu sementara dikurangi, perkantoran juga dikurangi. Turis pun sementara dua minggu ini agak mereka kurangi, mungkin tidak ditutup seperti yang lalu (total) sehingga ekonomi masih bergerak," katanya.
Di sisi lain, pemerintah pun akan mendorong perbaikan manajemen di rumah sakit, termasuk manajemen Intensive Care Unit (ICU) sehingga tingkat kematian bisa ditekan. Begitu pula tingkat kesembuhan bisa meningkat seperti perintah Presiden Jokowi.
"Tadi baru dilaporkan oleh Gubernur, (tingkat kesembuhan) meningkat tajam sejak itu (pembatasan kegiatan) dilakukan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- KPID DIY Tekankan Media Harus Bertransformasi di Era Digital
- KLH: Ada Kelalaian Pabrik Penyebab Cemaran Radioaktif C-137 di Cikande
- PKL Dual System SMK SMTI Sinkronkan Lulusan dan Industri
- Dua Kasus Kebakaran Melanda Boyolali Hari Ini
- Keracunan Pangan Progam MBG di Sleman Capai 1.772 Kasus
- Kelurahan Baciro Perkuat Edukasi Mas Jos di Setiap RT dan RW
- Program Angkutan Wisata ke Parangtritis, Ini Kata Dishub Bantul
Advertisement
Advertisement