Advertisement
Belum Kantongi Halal MUI, Bio Farma Masih Fokus Kumpulkan Dokumen Vaksin Covid-19 Sinovac
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan vaksin untuk mengatasi Covid-19 di Tanah Air. Perusahaan farmasi nasional, Bio Farma, kini ditunjuk untuk melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 yang didatangkan dari perusahaan Sinovac.
Uji klinis sudah memasuki fase ketiga. JIka terbukti ampun menangkal penyakit yang disebabkan virus Sars-COV-2 tersebut, pemerintah berencana memproduki massal pada tahun depan.
Advertisement
Namun belakangan muncul pertanyaan soal kehalalan dari vaksin Covid-19 Sinovac dari China tersebut. Terlebih vaksin tersebut sudah diujicobakan kepada para relawan.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) memang belum memberikan sertifikat halal terhadap vaksin tersebut. Namun LPPOM MUI mengaku sudah bersepakat dengan Bio Farma untuk melakukan proses sertifikasi halal.
Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Rabu (12/8/2020) menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum melakukan proses sertifikasi halal untuk vaksin Covid-19 Sinovac. LPPOM MUI baru menyepakati dengan Bio Farma untuk menyampaikan informasi bagaimana standar audit kehalalalan yang diterapkan.
"Untuk menentukan halalnya vaksin, kami harus tahu mulai diisolasinya, proses isolasi, bagaimana mereka menggunakan media waktu isolasi, bagaimana media pertumbuhan, dan lain-lain. Semua harus dilihat," tutur Lukman.
Dalam memberikan sertfikat halal kepada vaksin Covid-19 Sinovac ini pun, LPPOM MUI juga harus mengunjungi perusahaan vaksin yang berbasis di Tiongkok itu untuk melakukan pengecekan.
Sementara itu, Bambang Heriyanto selaku Coorporate Secretary Bio Farma menjelaskan bahwa sebagai perusahaan farmasi milik pemerintah, Bio Farma sudah menerapkan sistem jaminan halal.
"Artinya secara sistem kami sudah punya, sehingga untuk produksi vaksin Covid-19 ini kita juga mengikuti [sistem jaminan halal] itu," tuturnya.
Bambang mengatakan bahwa Bio Farma sudah mengkaji bahan-bahan yang digunakan untuk membuat vaksin Covid-19 berasal dari bahan halal. Begitu juga dengan proses pembuatannya. Dokumen kehalalan tersebut menjadi modal untuk mengajukan sertifikasi halal ke LPPOM MUI.
"Dokumen disiapkan dulu baru mengajukan.[ke MUI]," katanya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo melalui akun Instagram pribadinya @jokowi mengakui jika Indonesia sangat membuka diri terhadap kerjasama dalam pengangan Covid-19, termasuk dalam pengadaan vaksin.
"Selain itu kita tetap membuka diri untuk bekerja sama misalnya dengan Sinovac, Uni Emirat Arab di G20, dan dengan Korea Selatan. Kerja sama ini demi secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi untuk seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Advertisement