Advertisement
Generasi Milenial ke Depan Terpaksa Harus Tinggal di Hunian Vertikal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Hunian vertikal ke depan bakal semakin banyak dicari.
Di masa depan, generasi milenial di Indonesia, mau tidak mau akan tinggal di hunian vertikal, mengingat keterbatasan lahan yang semakin terbatas untuk perumahan di kawasan perkotaan.
Advertisement
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus mendorong pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan, sehingga generasi milenial dapat memiliki hunian yang nyaman dan dengan harga yang terjangkau, dengan berbagai fasilitas pembiayaan dari pemerintah.
“Saat ini, lahan di kawasan perkotaan untuk lokasi perumahan tapak semakin terbatas. Maka pembangunan hunian vertikal menjadi pilihan bagi generasi milenial jika ingin tinggal dan bekerja di kawasan perkotaan,” ujar Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Prof. Anita Firmanti, dalam kegiatan Webinar Serial I Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2020 bertema “Inspirasi Rumah Keren”, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bekerja sama dengan Bank BTN dan PT SMF, di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
BACA JUGA: Beri Penghargaan ke Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Jokowi: Saya Berkawan Baik
Menurut Anita, pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen akan mendorong penggunaan tanah yang lebih efektif dan jumlah unit hunian yang cukup banyak. Selain itu, dengan tinggal di hunian vertikal di kawasan perkotaan, generasi milenial dapat lebih mudah menjangkau kawasan perkantoran yang menjadi lokasi kerjanya.
“Tentunya hal itu juga harus disesuaikan dengan penghasilannya. Jika memang penghasilannya belum mencukupi untuk memiliki unit hunian tersebut para generasi juga dapat memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan,” ujarnya.
Anita menerangkan, selain mendorong sejumlah kawasan transit oriented development (TOD) yang menyatukan antara kawasan hunian dengan moda tranportasi, pemerintah juga mendorong perbankan untuk bisa mempermudah penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk generasi milenial. Dengan demikian, mereka akan lebih tertarik untuk menyisihkan penghasilannya untuk membeli aset seperti rumah.
“Generasi milenial juga harus memikirkan aset rumah sebagai tempat tinggalnya di masa mendatang,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), Hirwandi Gafar menerangkan, Bank BTN siap membantu generasi milenial untuk memiliki rumah yang layak huni, baik rumah tapak maupun rumah susun. Bank BTN pun telah menyalurkan KPR untuk ratusan ribu rumah di Indonesia dan merupakan bank yang fokus dalam program perumahan di Indonesia.
“Kami siap menyalurkan KPR bagi generasi milenial yang memang berniat tinggal di hunian vertikal. BTN merupakan satu-satunya bank yang memang fokus pada program perumahan dan menjadi mitra pemerintah dalam Program Sejuta Rumah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement