Advertisement
Inggris Sebut Peretas Berafiliasi dengan Rusia Coba Curi Data Vaksin Corona
![Inggris Sebut Peretas Berafiliasi dengan Rusia Coba Curi Data Vaksin Corona](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/17/1044637/vaksinsah.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Keamanan Siber Inggris (NCSC) pada Kamis (16/7/2020) mengumumkan bahwa mereka mengidentifikasi upaya peretasan data vaksin Covid-19 oleh kelompok bernama APT29, alias the Dukes, alias Cozy Bear.
Kelompok peretas ini, kata Direktur NCSC Paul Chichester, terafiliasi dengan rezim pemerintah Rusia pimpinan Vladimir Putin.
Advertisement
"Selama 2020 ini, APT29 mengincar banyak organisasi dari beragam latar belakang, termasuk pengembangan vaksin corona di Kanada, AS dan Inggris. Mereka menunjukkan kecenderungan untuk mencuri data-data perkembangan terkini soal riset dan pengetesan vaksin," tulis Chichester dalam laporan resminya, dikutip dari BBC.
BACA JUGA : Bertambah 7 Dalam Sehari, Kasus Corona di DIY Melonjak Lagi
NCSC mengatakan bahwa upaya peretasan ini tidak teridentifikasi oleh mereka saja. Sebelumnya, mereka mengklaim telah mendapat laporan serupa dari Badan Komunikasi Siber Kanada (CSE), serta tiga lembaga intelijen AS.
Ketiga lembaga yang dimaksud adalah Departement of Himeland and Security (DHS), Cyber-security Infrastructure Security Agency (CISA), serta US National Security Agent (NSA).
Cara kerja APT29 relatif beragam. Dalam beberapa kasus, mereka mengincar titik lemah sistem komputer target dan menanamkan malware bernama WellMess dan WelMail. Kedua jenis malware ini dapat mengunduh dan mengunggah atau memodifikasi berkas-berkas dari komputer yang terinfeksi.
BACA JUGA : 260 Warga DIY Berhasil Sembuh dari Virus Corona
Di kasus lain, mengacu laporan NCSC, mereka juga mengincar kode akses individu tertentu berserta password dengan cara spear-phising.
Spear phising adalah metode peretasan untuk mengidentifikasi perintah masukan yang dilakukan target. Dengan metode ini, peretas bisa memiliki keleluasaan akses kontak, email, dan data pribadi target. Hingga artikel ini rilis, pihak Rusia belum menanggapi laporan NCSC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement