Advertisement
Pemerintah Cari Bibit Unggul Startup melalui Program BEKUP
![Pemerintah Cari Bibit Unggul Startup melalui Program BEKUP](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/08/1043805/startup_301018.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI membuka kembali program tahunan Baparekraf for Startup (BEKUP) pada tahapan normal baru.
Josua Simanjutak selaku Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf menjelaskan bahwa pada tahun kelimanya, BEKUP mengajak para startup pemula untuk bersama-sama memulihkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia lewat ide dan inovasi bisnis mereka.
Advertisement
“Empat tahun berjalan sejak 2016, BEKUP telah memfasilitasi 390 pre-startup pada 15 kota di seluruh Indonesia. BEKUP 2020 akan menyeleksi ratusan startup di kota-kota besar dan memilih startup terbaik yang dinilai dapat menjawab kebutuhan masyarakat serta industri ekonomi kreatif dan pariwisata Indonesia saat ini,” jelasnya dalam konferensi pers virtual (7/7/2020)
Dia juga mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 membuat proses digitalisasi semakin cepat. Pasalnya, dia melihat bahwa e-commerce meraih keuntungan berlipat selama masa pandemi sementara industri pariwisata cukup terpukul.
Menurutnya, terbatasnya ruang gerak selama pandemi Covid-19 membuat orang-orang beralih ke digital, termasuk para wirausaha yang kini berjualan secara daring.
"Gara-gara Covid-19, kita jadi lari menuju digitalisasi. Para pelaku kreatif sekarang kami akan dorong untuk bertransformasi digital," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam menambahkan bahwa pandemi merupakan momentum bagi para wirausaha untuk menggaet lebih banyak konsumen lewat teknologi.
"Secara keseluruhan, ekonomi digital malah naik (selama pandemi) terutama e-commerce, karena ini momentum untuk para pelaku UKM konvensional untuk bertransformasi digital," katanya
Namun, dia mengatakan bahwa berbanding terbalik dengan e-commerce, startup yang terkait dengan pariwisata terutama pada ticketing seperti Tiket.com cukup terpukul selama pandemi. Hal ini menjadi landasan untuk tahun ini, BEKUP akan menyoroti kebutuhan untuk membangkitkan lagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.
“Pada tahun kelimanya ini, BEKUP akan menyeleksi ratusan pre-startup yang bergerak di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata,” tuturnya.
Adapun, dihubungi secara terpisah Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Astindo) Handito Joewono berharap agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) lebih fokus dalam menyaring program Baparekraf for Startup (BEKUP) yang ke-lima
Dia menjelaskan bahwa program pengembangan startup adalah program yang baik dan tepat untuk dilakukan semua kementerian atau sektor produktif, asalkan difokuskan pada sektor ekonomi tertentu yang sangat membutuhkan.
“Khusus untuk kementerian parekraf sebaiknya berfokus pada pengembangan sektor pariwisata yang sekarang sedang sangat terpuruk. Sektor ekonomi lain termasuk ekonomi kreatif sebaiknya pengembangan startup nya dilakukan oleh kementerian yang punya kompetensi dan infrastruktur teknis,” tuturnya kepada Bisnis.
Dia juga mengatakan bahwa program pengembangan startup tidak hanya sekedar bikin event seperti yang selama ini dilakukan oleh bekraf. “Bukan itu seharusnya fokusnya, tetapi [kemenparekraf] baiknya untuk pengembangan startup khususnya di sektor pariwisata dan produk turunannya akan berdampak baik bagi perekonomian nasional,” terangnya.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani pun mengatakan bahwa program tersebut dapat menjadi percontohan program pemerintah lainnya.
“Tentu masih bisa dilakukan langkah terobosan lainnya namun perlu dukungan dan kerjasama dengan instansi lainnya spt Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pasar modal dan lembaga lain. Tujuannya agar para Startups yang didanain bisa didukung pendanaan berikutnya melalui instrumen finansial lainnya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement