Koperasi Akan Dikuatkan untuk Antisipasi Krisis Pangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung koperasi pangan diperkuat agar bisa mendorong pertumbuhan kekuatan ekonomi baru sekaligus mengantisipasi ancaman krisis pangan.
"Presiden ingin ke depan koperasi pangan harus diperkuat," kata Teten Masduki, dalam keterangannya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Teten, perkuatan koperasi pangan menjadi bagian dari instruktur ketahanan pangan nasional. Untuk itu, pihaknya berharap koperasi dapat ikut andil dalam menyejahterakan anggotanya yakni para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan prioritas di sektor pangan.
"Koperasi harus punya komitmen untuk membesarkan anggotanya yang di sektor pangan," katanya.
BACA JUGA : Koperasi Efektif Bangun Eko Wisata Malioboro
Teten menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah diingatkan oleh FAO terkait ancaman krisis pangan dunia. Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan lahan dan tanah Indonesia yang subur itu, dengan menanam tanaman pangan.
"Apalagi ke depan krisis pangan. Dalam jangka pendek, sudah diingatkan oleh FAO, bahwa dunia akan hadapi krisis pangan. Harus dimanfaatkan setiap jengkal tanah kita harus dimanfaatkan tanaman pangan," tambahnya.
Dalam jangka panjang, kata Teten, Indonesia harus menyiapkan koperasi pangan yang kuat, melalui pembiayaan yang lebih murah dan ramah, serta persyaratan yang tidak berbelit-belit.
"Kita harus siapkan koperasi pangan yang kuat. sistem pembiayaan yang lebih murah, lebih ramahlah koperasi pangan dan jangan berbelit-belit," ujarnya.
Teten juga mengatakan, sektor pangan yang bisa dikembangkan oleh koperasi adalah yang memiliki keunggulan dan Indonesia masih mengimpor, misalnya jagung dan padi. Kedua komoditas ini dinilai belum dimaksimalkan, dikarenakan masih diimpor.
"Pangan itu apa. Misalnya yang unggul. Padi dan jagung yang masih impor," tegas Teten.
Selain itu menurutnya, koperasi juga harus menyentuh sektor kelautan, dimana Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Teten mencontohkan garam, rumput laut dan semua jenis ikan, berpotensi dikembangkan karena nilai ekspor yang terus tumbuh.
"Garam kita masih impor. Kita perlu juga masuk ke sektor kelautan. Kita unggul disitu. Mulai rumput laut hingga jenis ikan. Saya lihat ekpor ikan masih tinggi. Kita harus perkuat disektor itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Rafael Alun Bantah Tudingan Pencucian Uang, Begini Respons KPK
- Rafael Alun Trisambodo Ternyata Sudah Dicap Merah Sejak 2020
- Sempat Tertutup Longsor, Jalur Jogja-Semarang di Temanggung Kembali Lancar
- Jadwal KRL Jogja Solo, Selasa 28 Maret 2023: Kereta Paling Pagi Pukul 05.20 WIB
- Jadwal Kereta Bandara YIA Selasa 28 Maret 2023: Dari Stasiun Tugu Hanya 39 Menit
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Selasa 28 Maret 2023: Tiket Bisa Dibeli Online
- Prakiraan Cuaca DIY, Selasa 28 Maret 2023: Mayoritas Berawan, Sleman Hujan Sedang pada Siang Hari
Advertisement