Advertisement
Pemerintah Diminta Menjaga Daya Beli di Tengah Pandemi
Ilustrasi Seorang warga Wates membeli empon-empon yang dipercaya dapat menangkal virus Corona di Pasar Wates, Kamis (12/3/2020). - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas meminta pemerintah menstimulasi perekonomian dengan menjaga daya beli masyarakat atau keep buying strategy di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Fraksi Partai Demokrat itu berharap agar pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan yang pro pertumbuhan (pro growth), pro pengentasan kemiskinan (pro poor) dan pro penciptaan lapangan kerja (pro job).
Advertisement
“Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 sampai 5,5 persen terlalu optimistis, terutama saat COVID-19 menyebabkan banyak pengangguran yang notabene akan mengganggu konsumsi,” kata Ibas lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Pemerintah Nekat Buka Sentra Ekonomi di Tengah Pandemi
Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII itu menyatakan bahwa target inflasi sebesar 2,0 persen sampai 4,0 persen dan asumsi nilai tukar pada kisaran Rp14.900 sampai Rp15.300 per dolar cukup realistis dan harus tetap dijaga.
Selanjutnya ia juga menyatakan bahwa tingkat tingkat suku bunga SBN 10 tahun pada kisaran 6,67 persen sampai 9,56 persen cukup realistis di tengah situasi ekonomi global yang melambat dan penuh dengan risiko.
Menurut Ibas, perlu perbaikan tata kelola hulu migas demi memenuhi asumsi lifting yang sering kali tidak tercapai, tingginya target penerimaan dalam bentuk rasio penerimaan pajak tahun 2021, dan perlunya kajian anggaran K/L non-esensial.
Ibas juga mengingatkan bahwa jika defisit anggaran menembus angka 6 persen PDB, dikhawatirkan akan menimbulkan krisis susulan dengan kondisi yang lebih berat dari krisis moneter 1998 dan 2008.
Hasil Survei: Ekonomi Memburuk Akibat Covid-19
“Hal ini akan membebani rakyat, terutama mengingat proses pemulihan dari krisis 1998 memakan waktu lebih dari lima tahun,” ujar Ibas.
Selanjutnya Ibas mengingatkan pemerintah agar saat ini tetap fokus mengatasi isu kesehatan dan menyelamatkan nyawa rakyat di era pandemi Covid-19. “Namun ekonomi masih bisa tetap bergerak jika pemerintah bisa menentukan skala prioritas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Polri Segera Umumkan Tersangka Bencana Banjir Sumatera Utara
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Rizki Juniansyah Rebut Emas SEA Games dan Pecahkan Rekor Dunia
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
- Makanan Sehat dan Praktis Bakal Jadi Tren Gaya Hidup 2026
- AFJ Desak Regulasi Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
Advertisement
Advertisement




