Advertisement
Begini Nasib Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Uji coba vaksin Covid-19 kepada hewan yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan saat ini pihaknya masih berada di tahapan pertama atau mengembangkan protein rekombinan sebagai sumber antigen virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Advertisement
Sebagai catatan, protein rekombinan yang dikembangkan di Indonesia adalah protein yang bisa mewakili protein S atau spike dan protein N atau nukleokapsid dari virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia.
"Jika itu sudah selesai berikutnya akan lebih cepat. Jika protein rekombinannya sudah ditemukan mungkin akan butuh waktu satu bulan untuk menyiapkan hewan percobaannya. Jadi kira-kira sekitar September [2020] mungkin bisa uji coba," kata Amin ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Selasa (16/6/2020).
Untuk bisa mendapatkan protein rekombinan yang sesuai, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memperbanyak pengurutan genom (whole genom sequencing) dari virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia.
Sejauh ini, lembaga yang bermarkas di Rumah Sakit Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo itu berhasil mengumpulkan tujuh hasil whole genom sequencing
Seluruh hasil pengurutan tersebut diserahkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
GISAID merupakan pengelola bank data untuk hasil whole genom sequencing virus SARS-CoV-2 dari seluruh dunia.
Terkait kendala yang dihadapi, Amin menyebutkan pada dasarnya selama ini tidak menemukan kendala berarti. Tahapan pengembangan yang berlangsung sejak Maret 2020 berjalan sebagaimana mestinya.
Namun, Amin tak menampik jika pengembangan yang dilakukan pada beberapa kesempatan harus terhenti lantaran kehabisan pereaksi kimia atau reagen.
"Stoknya saat ini terbatas, karena belinya juga harus di luar negeri, karena semuanya membutuhkan itu untuk memeriksa atau mengembangkan vaksin. Di luar itu tidak ada kendala," ungkapnya.
Amin menambahkan saat ini pihaknya harus menunggu selama dua bulan untuk menerima reagen yang sudah dipesan.
"Padahal dalam waktu normal hanya dibutuhkan waktu kurang dari dua pekan," ujar Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Becak Kayuh Bertenaga Listrik Resmi Mengaspal di Malioboro, Bentor Akan Dibatasi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement