Advertisement
Tidak Semua Pasien Positif Corona Harus Dirawat di RS, Ini Alasan Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pemerintah menyatakan tak semua pasien positif Covid-19 harus dirawat di RS.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, orang yang dilakukan pemeriksaan massal dan positif COVID-19 namun tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan petugas kesehatan secara daring.
Advertisement
Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat (20/3/2020), mengatakan pemerintah akan membuat panduan dan menyosialisasikan tentang isolasi diri di rumah bagi orang yang dinyatakan positif saat pemeriksaan massal dan tidak menimbulkan gejala.
"Orang dengan kategori tersebut diharapkan mengisolasi diri di rumah, menggunakan masker di dalam rumah, mendapatkan asupan gizi yang maksimal, menjaga jarak dengan anggota keluarga, dan dilakukan monitoring oleh petugas kesehatan," kata Yurianto.
Pemantauan kesehatan di rumah bisa dilakukan melalui berkonsultasi dengan petugas kesehatan menggunakan aplikasi kesehatan daring seperti HaloDoc, SehatPedia, serta GoJek yang berfungsi untuk mengantarkan obat dari apotek.
Menurut Yurianto, isolasi mandiri di rumah bagi pasien positif tanpa gejala merupakan salah satu upaya untuk mengurangi beban kapasitas rumah sakit, manakala ada kasus positif COVID-19 yang lebih membutuhkan perawatan dibanding yang tanpa gejala.
"Sementara kasus positif yang dtemukan dengan skrining dan kemudian kita lakukan PCR positif, serta bergejala, maka bisa kita siapkan ruang rawatan," kata Yurianto.
Dia menambahkan pemerintah telah berupaya menambah ruang tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 yaitu dengan menyiapkan fasilitas Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta, memanfaatkan beberapa hotel milik BUMN untuk dijadikan ruang rawat pasien, dan partisipasi RS swasta dan BUMN termasuk RS Pusat Pertamina yang mendedikasikan seluruh tempat tidurnya untuk pasien khusus COVID-19.
"Harapannya dengan perawatan yang baik bisa jadi sembuh, muncul imunologi yang bagus sehingga yang bersangkutan sehat kembali," kata Yurianto.
Hingga saat ini kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 369 kasus atau bertambah 60 kasus dibandingkan hari kemarin. Jumlah pasien yang berhasil pulih bertambah satu orang sehingga totalnya 17 orang, dan jumlah pasien yang meninggal bertambah tujuh orang sehingga total meninggal mencapai 32 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 2 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement