Advertisement

Jenis Kanker Ini Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia

Dewi Andriani
Rabu, 26 Februari 2020 - 06:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jenis Kanker Ini Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia Ilustrasi kanker payudara - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kanker merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan baru disadari dan diobati saat penderita sudah berada pada stadium lanjut. Hal itu membuat kanker menjadi penyakit kedua mematikan di dunia.

Pada saat seseorang berada dalam stadium lanjut, angka harapan hidupnya akan semakin kecil sebab sel-sel abnormal penyabab kanker telah menyebar ke berbagai jaringan tubuh.

Advertisement

Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta orang dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun. Artinya, setiap 2 detik, akan ada 1 orang baru yang menderita kanker dan setiap 3 detik, ada 1 orang yang meninggal dunia karena kanker.

Sementara itu, penderita kanker di Indonesia mencapai 348.000 kasus atau 1.362 kasus per 1 juta penduduk, dengan total kematian sebanyak 207.000 kasus. Dari total tersebut, angka kejadian tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dengan total 58.256 kasus (30,9%), disusul kanker serviks sebanyak 32.469 kasus (17,2%), dan kanker ovarium 13.310 kasus (7,1%).

Adapun kasus terbesar untuk pria adalah kanker paru sebesar 22.440 (14%), disusul kanker usus besar dan rectum dengan total 19.113 kasus (11,9%), dan kanker hati sebanyak 14.238 kasus (8,9%). Secara umum, kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan, disusul kanker payudara, kanker serviks, dan kanker hati.

Senior Immunologist dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siti Boedina mengatakan, kanker merupakan penyakit yang berasal dari sel tubuh sendiri. Terjadi ketika sel-sel tersebut menjadi abnormal dan membelah tak terkendali hingga menyerang jaringan di sekitarnya. Sel-sel kanker kemudian menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.

Kanker sebetulnya dapat dicegah ketika seseorang memiliki gaya hidup yang sehat sehingga daya tahan tubuh dan sistem imunitasnya menjadi kuat. Saat sel-sel imun berfungsi dengan baik, maka sel-sel abnormal tersebut dapat ditekan dan disingkirkan hingga mati, tetapi jika imunitas seseorang tidak baik, maka sel abnormal akan semakin berkembang menjadi kanker.

“Sel-sel imun ini berpatroli selama 24 jam di seluruh tubuh untuk mencari adakah sel atau bakteri berbahaya yang akan dimusnahkan, termasuk mencari sel tubuh yang rusak. Sayangnya, kanker memiliki  kemampuan menghindar dari sistem imun karena pertumbuhan abnormalnya tersebut membuatnya tidak terdeteksi sebagai sel yang berbahaya,” ujarnya.

Senada disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Aru Sudoyo yang mengatakan bahwa gaya hidup yang salah menjadi penyebab utama terjadinya kanker, mulai dari pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi hingga konsumsi alkohol, sementara sisanya berasal dari faktor keturunan.

Pencegahan

Menurutnya, salah satu cara yang paling ampuh untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker adalah dengan menurunkan berat badan menjadi ideal, membangun pola makan yang sehat serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.

“Jika pola hidup sehat ini dijalankan semua  dengan baik maka daya tahan tubuh akan semakin kuat sehingga bisa mencegah kemungkinan kanker hingga 30 persen  sampai 35 persen. Apalagi disertai dengan deteksi dini kanker atau screening guna membantu diagnosa lebih dini,” ujarnya.

Pencegahan kanker sebetulnya dapat dilakukan secara sederhana akan tetapi dibutuhkan upaya yang serius. Di sini lah peran YKI dalam mengedukasi masyarakat agar semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah kanker sejak dini.

Selain itu, YKI bersama BPJS Kesehatan mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan dini untuk mendeteksi kanker serviks baik melalui pap smear maupun Inspeksi Visual Asetat (IVA). “Jika pola hidup sehat dijalankan semua dengan baik, maka bisa mencegah kemungkinan kanker sebesar 30% hingga 35%. Apalagi jika disertai dengan deteksi dini kanker atau screening untuk membantu diagnosa lebih dini,” ujarnya.

Jumlah kasus kanker terbesar di Indonesia (semua jenis kelamin)

No

Nama Kanker

Jumlah kasus

Presentase

1

Kanker payudara

58.256

16,7%

2

Kanker serviks

32.469

9,3%

3

Kanker paru

30.023

8,6%

4

Kanker usus besar dan rectum (kolorektum)

30.017

8,6%

5

Kanker hati

18.468

5,3%

6

Lainnya

179.576

51,5%

 

Total Kasus

348.809

100%

Sumber : Global Cancer Observatory, 2018

5 Kanker Paling Mematikan di Indonesia

No

Nama

Jumlah

Presentase

1

Kanker Paru

26.095

12,6%

2

Kanker Payudara

22.692

11%

3

Kanker Serviks

18.279

8,8%

4

Kanker Hati

18.148

8,8%

5

Kanker Leukimia

11.314

5,5%

 

Total Kasus Kematian

207.210

100%

Sumber : Global Cancer Observatory, 2018

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pembangunan ITF Bawuran Capai 40 Persen, Pemkab Optimis Rampung Mei 2024

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement