Advertisement
Jenis Kanker Ini Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia
Ilustrasi kanker payudara - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kanker merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan baru disadari dan diobati saat penderita sudah berada pada stadium lanjut. Hal itu membuat kanker menjadi penyakit kedua mematikan di dunia.
Pada saat seseorang berada dalam stadium lanjut, angka harapan hidupnya akan semakin kecil sebab sel-sel abnormal penyabab kanker telah menyebar ke berbagai jaringan tubuh.
Advertisement
Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta orang dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun. Artinya, setiap 2 detik, akan ada 1 orang baru yang menderita kanker dan setiap 3 detik, ada 1 orang yang meninggal dunia karena kanker.
Sementara itu, penderita kanker di Indonesia mencapai 348.000 kasus atau 1.362 kasus per 1 juta penduduk, dengan total kematian sebanyak 207.000 kasus. Dari total tersebut, angka kejadian tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dengan total 58.256 kasus (30,9%), disusul kanker serviks sebanyak 32.469 kasus (17,2%), dan kanker ovarium 13.310 kasus (7,1%).
BACA JUGA
Adapun kasus terbesar untuk pria adalah kanker paru sebesar 22.440 (14%), disusul kanker usus besar dan rectum dengan total 19.113 kasus (11,9%), dan kanker hati sebanyak 14.238 kasus (8,9%). Secara umum, kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan, disusul kanker payudara, kanker serviks, dan kanker hati.
Senior Immunologist dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siti Boedina mengatakan, kanker merupakan penyakit yang berasal dari sel tubuh sendiri. Terjadi ketika sel-sel tersebut menjadi abnormal dan membelah tak terkendali hingga menyerang jaringan di sekitarnya. Sel-sel kanker kemudian menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.
Kanker sebetulnya dapat dicegah ketika seseorang memiliki gaya hidup yang sehat sehingga daya tahan tubuh dan sistem imunitasnya menjadi kuat. Saat sel-sel imun berfungsi dengan baik, maka sel-sel abnormal tersebut dapat ditekan dan disingkirkan hingga mati, tetapi jika imunitas seseorang tidak baik, maka sel abnormal akan semakin berkembang menjadi kanker.
“Sel-sel imun ini berpatroli selama 24 jam di seluruh tubuh untuk mencari adakah sel atau bakteri berbahaya yang akan dimusnahkan, termasuk mencari sel tubuh yang rusak. Sayangnya, kanker memiliki kemampuan menghindar dari sistem imun karena pertumbuhan abnormalnya tersebut membuatnya tidak terdeteksi sebagai sel yang berbahaya,” ujarnya.
Senada disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Aru Sudoyo yang mengatakan bahwa gaya hidup yang salah menjadi penyebab utama terjadinya kanker, mulai dari pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi hingga konsumsi alkohol, sementara sisanya berasal dari faktor keturunan.
Pencegahan
Menurutnya, salah satu cara yang paling ampuh untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker adalah dengan menurunkan berat badan menjadi ideal, membangun pola makan yang sehat serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
“Jika pola hidup sehat ini dijalankan semua dengan baik maka daya tahan tubuh akan semakin kuat sehingga bisa mencegah kemungkinan kanker hingga 30 persen sampai 35 persen. Apalagi disertai dengan deteksi dini kanker atau screening guna membantu diagnosa lebih dini,” ujarnya.
Pencegahan kanker sebetulnya dapat dilakukan secara sederhana akan tetapi dibutuhkan upaya yang serius. Di sini lah peran YKI dalam mengedukasi masyarakat agar semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah kanker sejak dini.
Selain itu, YKI bersama BPJS Kesehatan mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan dini untuk mendeteksi kanker serviks baik melalui pap smear maupun Inspeksi Visual Asetat (IVA). “Jika pola hidup sehat dijalankan semua dengan baik, maka bisa mencegah kemungkinan kanker sebesar 30% hingga 35%. Apalagi jika disertai dengan deteksi dini kanker atau screening untuk membantu diagnosa lebih dini,” ujarnya.
Jumlah kasus kanker terbesar di Indonesia (semua jenis kelamin)
No | Nama Kanker | Jumlah kasus | Presentase |
1 | Kanker payudara | 58.256 | 16,7% |
2 | Kanker serviks | 32.469 | 9,3% |
3 | Kanker paru | 30.023 | 8,6% |
4 | Kanker usus besar dan rectum (kolorektum) | 30.017 | 8,6% |
5 | Kanker hati | 18.468 | 5,3% |
6 | Lainnya | 179.576 | 51,5% |
| Total Kasus | 348.809 | 100% |
Sumber : Global Cancer Observatory, 2018
5 Kanker Paling Mematikan di Indonesia
No | Nama | Jumlah | Presentase |
1 | Kanker Paru | 26.095 | 12,6% |
2 | Kanker Payudara | 22.692 | 11% |
3 | Kanker Serviks | 18.279 | 8,8% |
4 | Kanker Hati | 18.148 | 8,8% |
5 | Kanker Leukimia | 11.314 | 5,5% |
| Total Kasus Kematian | 207.210 | 100% |
Sumber : Global Cancer Observatory, 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lengkap! Jadwal KA Bandara YIA-Tugu Minggu 14 Desember
- Cek Jadwal Lengkap DAMRI YIA 14 Desember, Tarif Masih Rp80.000
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Desember 2025
- Atletico Madrid Tekuk Valencia 2-1, Griezmann Jadi Penentu
- Terbaru, Cek Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 14 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Sleman Desember 2025, Cek Layanannya
- Chelsea Tundukkan Everton 2-0, Palmer dan Gusto Bersinar
Advertisement
Advertisement





