Advertisement

Disebut Pembual Kelas Wahid, Ormas Jogja DEC Milik Raja Kerton Sejagat Sering Berubah Bentuk

Newswire
Minggu, 19 Januari 2020 - 04:37 WIB
Bhekti Suryani
Disebut Pembual Kelas Wahid, Ormas Jogja DEC Milik Raja Kerton Sejagat Sering Berubah Bentuk Raja Keraton Sejagat - ist

Advertisement

Harianjogja.com, PURWOREJO- Warga di Purworejo, Jawa Tengah mengungkap sosok Raja Keraton Agung Sejagat yang dianggap pembual.

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso diketahui pernah beraksi di Yogyakarta lewat organisasi Jogja Development Committee (DEC) pada tahun 2016. Toto pun dikenal sebagai pembual kelas wahid.

Advertisement

Itu diceritakan salah satu pengunjung di Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jarowi. Jarowi (57) menyebut Toto pernah mengajak warganya di Pujokusuman, Yogyakarta mengikuti Yogyakarta DEC.

"Jadi pas saya jadi Ketua RW dulu itu si Toto pernah mengajak orang-orang untuk ikut DEC, saja juga pernah diajak dan saya tentang dia," kata Jarowi saat ditemui di Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (18/1/2020).

Peristiwa itu terjadi pada 2017 lalu. Kala itu, dia menentang ajakan tersebut karena menilai janji Toto tidak masuk akal. Janji itu yakni memberikan uang bagi anggota yang menduduki jabatan tertentu dalam lembaga tersebut.

"Setahu saya kalau yang mau dapat pangkat harus iuran lebih dan janjinya setiap bulan akan dapat uang jutaan rupiah, kan tidak masuk akal itu," kata Jarowi.

"Karena itu saya menyebut Toto sebagai pembual kelas wahid, ini paling bangunannya (Keraton Agung Sejagat) dibuat biar korbannya lebih percaya saja," tutur Jarowi.

Keberadaan Jogja DEC tidak terdaftar sebagai sebuah organisasi resmi di kantor Kesbang Kota Yogyakarta. Direktur Reskrimum Polda DIY AKBP Burhan Rudy Satria membenarkan Jogja DEC sempat beroperasi di sejumlah tepat di DIY, salah satunya di Kabupaten Sleman. Organisasi itu juga beberapa kali berubah nama dan logo.

"Sempat beredar (Jogja DEC), terus waktu itu kalau nggak salah dia beberapa kali berubah bentuk. Jadi dia kayak berubah-berubah bentuk, dulu pernah mau membentuk United Nations atau apa, yang dia logonya mirip PBB," kata Burhan kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Detik.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum

Sleman
| Kamis, 03 Juli 2025, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement