Advertisement
Harga Minyak Melambung Setelah Iran Serang Pangkalan AS di Irak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Harga minyak melejit setelah dua pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat dan koalisi dihantam sejumlah rudal balistik.
Kantor berita negara Iran yang mengutip Garda Revolusi Iran menyebut serangan ke Pangkalan Al-Asad adalah pembalasan setelah komandan pasukan elite Iran, Jenderal Qassem Soleimani, tewas dalam serangan udara di Baghdad (3/1/2020) Jumat lalu. Serangan itu diperintahkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Advertisement
Setelah laporan mengenai serangan ini mengemuka, harga-harga minyak dan emas segera melonjak.
Harga minyak mentah naik sedikitnya 4,5% dalam bursa perdagangan Asia seiring munculnya kerisauan bahwa konflik AS-Iran akan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah.
Rangkaian serangan itu berlangsung beberapa jam setelah pemakaman Soleimani. Gempuran kedua terjadi di Irbil sesaat setelah sejumlah rudal menghantam Pangkalan Al-Asad, menurut Al Mayadeen TV seperti dikutip bbc.com, Rabu (8/1/2020).
Sejauh ini belum diketahui apakah terdapat korban dalam insiden roket di pangkalan Al-Asad dan Irbil. Pihak Gedung Putih menyadari laporan serangan dan Presiden Trump memonitor situasi.
“Kami mengetahui laporan-laporan serangan pada fasilitas AS di Irak. Presiden sudah diberikan penjelasan dan memonitor situasi secara saksama dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya,” ujar juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham.
“Kami memperingatkan semua sekutu Amerika Serikat yang memberikan pangkalan mereka kepada tentara teroris, bahwa setiap teritori yang menjadi lokasi awal tindakan agresif terhadap Iran akan menjadi target,” menurut pernyataan Garda Revolusi Iran yang disampaikan kantor berita IRNA.
Sebelumnya, Iran berjanji akan melakukan serangan.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan "akan ada serangan balasan terhadap penjahat" yang melakukan serangan. Sedangkan Presiden Trump mengatakan penarikan mundur pasukan AS dari Irak adalah hal terburuk bagi negara tersebut.
AS saat ini menempatkan 5.000 serdadu di Irak.
Adapun Inggris menyiagakan armada helikopter militernya menyusul ketegangan di Timur Tengah, kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

Jadi Tersangka Kasus TKD, Mantan Lurah Srimulyo Mengajukan Praperadilan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
Advertisement
Advertisement