Gibran Mengaku Siap Jika DPP PDIP Tak Merekomendasikan Namanya untuk Pilkada Solo 2020
Advertisement
Harianjogja.com,JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah serentak akan digelar tahun ini. Kota Solo salah satunya. Putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka semakin mengukuhkan niatnya untuk menjadi calon Wali Kota Surakarta pada Pilkada Solo 2020.
Salah satu inisiatif yang ia lakukan beberapa hari terakhir adalah dengan mengeluarkan kaos Indonesia Raya yang bergambarkan pahlawan dan diperuntukkan bagi warga Solo pendukungnya.
Advertisement
Dikutip dari keterangan video singkatnya melalui media sosial Instagram TV, Gibran berujar dirinya belum merilis kaos bergambar atau bertuliskan namanya karena memang belum dalam masa kampanye.
"Bajunya tidak ada nama saya, tidak ada foto saya tidak ada tulisan COBLOS GIBRAN, ya itu tadi belum masa kampanye," ujarnya singkat.
Lebih lanjut, ayah dua anak ini pun menjelaskan dirinya bersiap akan kemungkinan PDIP tidak mengusung namanya maju dalam kontestasi politik di wilayahnya tersebut.
"Dan saya tahu diri ini kan sama-sama menunggu rekomendasi jadi harus siap kecewa dan dikecewakan," sambungnya.
Gibran lebih lanjut menjelaskan gambar pahlawan seperti Bung Karno, Bung Hatta dan Pak Darman dalam kaos Indonesia Raya yang ia rilis memiliki makna yakni setiap orang menjadi pahlawan di masanya.
"Jadi setiap orang itu punya masanya sendiri-sendiri. Pak Karno itu pahlawan di masanya dulu. Pak Harto juga pahlawan di masanya dulu," terangnya.
Terakhir, Gibran menyampaikan alasannya maju ke politik adalah agar semakin banyak anak muda yang menjadi pahlawan masa kini, mengingat demografi di tahun 2024 dimana akan semakin banyak pemilih yang berasal dari generasi milenial.
"Kenapa anak muda harus didorong masuk ke politik? Soalnya tahun 2024 nanti demografinya berubah. Jumlah pemilihnya itu lebih banyak kaum milenialnya ya harusnya yang jadi pemimpin ya dari kaum milenial juga," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Kantin Fakultas Teknik UGM Tanpa Sampah Plastik, Mahasiswa Diberi Tumbler
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Polda Sumbar Ungkap Peran AKP Danang di Tambang Ilegal Solok
- Presiden Prabowo Akan Mencoblos di TPS 08 Bojongkoneng Bogor
- Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Kementerian Komdigi Kembali Takedown 21.456 Konten Judi Online
- Pemenuhan Hak Anak Dinilai Belum Jadi Perioritas di Pilkada
- Polisi Kembali Panggil Eks Ketua KPK Firli Bahuri untuk Diperiksa di bareskrim Polri
Advertisement
Advertisement