Advertisement
Ini Alasan Erick Thohir Cocok Masuk Kabinet

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Erick Thohir dinilai cocok mengisi kabinet Presiden Joko Widodo Jilid II sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan kementerian BUMN adalah salah satu pos kementerian yang perlu banyak pembenahan serta dapat berfungsi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Advertisement
Oleh karena itu, pos tersebut dinilai penting untuk diisi dengan sosok calon menteri yang memiliki kompetensi, pengalaman yang teruji baik dari sisi teknis maupun komunikasi serta kemampuan leadership.
“Kalau diminta rekomendasi, karena Pak Erick kemarin sudah dipastikan membantu presiden, salah satu yang kami rekomendasikan tepat untuk Pak Erick yakni memperbaiki tata kelola BUMN ke depan,” kata Enny saat ditemui usai pelaksanaan diskusi VISI bertajuk "Mencermati Kabinet Jokowi Jilid II" di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Enny menilai Erick memiliki latar belakang sebagai pengusaha yang sukses mendirikan dan mengelola Mahaka Group serta sejumlah pengalaman koordinatif yang melibatkan banyak pihak serta partai politik.
Sebagai contoh, dia menyinggung pelaksanaan Asian Games 2018 di mana Erick menjadi ketua pelaksananya. Dalam event tersebut, dia harus mengkombinasi pengelolaan sumber pembiayaan dari APBN dengan banyak vendor dari swasta dalam jangka waktu yang singkat.
“Kita ketahui pelaksanaan Asian Games itu cukup sukses dan juga melibatkan banyak negara,” katanya.
Poin ketiga, Enny menyebut pengalaman Erick sebagai Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) Jokowi – Ma’ruf dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden 2019 juga membuktikan kepiawaiannya mengakomodasi berbagai kepentingan politik.
“Ini menunjukkan bagaimana kemampuan leadershipnya untuk menjaga keharmonisan di TKN yang warna-warni. Artinya bisa mempunyai posisi yang tidak memihak tapi dapat diterima semua pihak, serta punya integritas yang tidak menimbulkan kegaduhan. Ini salah satu hal penting yang harus dimiliki agar mampu mengkoordinasikan BUMN.”
Enny mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dengan banyaknya BUMN yang bergerak di sektor-sektor strategis. Akan tetapi diperlukan tata kelola BUMN yang berdasarkan profesionalisme untuk menempatkan talenta-talenta terbaik yang akan menduduki jabatan direktur di tiap badan usaha.
“Yang selama ini terjadi di BUMN kan sistem yang dikembangkan di internalnya paling mentok sebagai SPV atau manajer, tapi untuk level penentuan direktur dan komisarisnya tidak ada sistem yang bisa jadi guidance, biasanya selalu ditentukan oleh kepentingan atau intervensi politik.”
Seperti diketahui, Jokowi telah memanggil sebanyak 35 tokoh merapat ke Istana Kepresidenan selama dua hari pada Senin (21/10/2019) hingga Selasa (22/10/2019). Jokowi tengah meracik posisi calon-calon pengisi kabinetnya yang rencananya akan diumumkan kepada publik pada Rabu (23/10/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
- Pakistan Sebut Mempertimbangkan Opsi Damai dengan India, Ini Syaratnya
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
Advertisement