Advertisement

UMKM Semarang & Jogja Berharap Nadiem Jadi Agen Perubahan yang Inspiratif

MediaDigital
Selasa, 22 Oktober 2019 - 19:32 WIB
Budi Cahyana
UMKM Semarang & Jogja Berharap Nadiem Jadi Agen Perubahan yang Inspiratif Nadiem Makarim - Antara/Wahyu Putro

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG—Para pelaku dan pemilik usaha mikro kecil menengah mitra GoFood di Semarang, Solo, dan Jogja berharap keputusan founder Gojek, perusahaan superapps yang memiliki layanan digital yang terintegrasi, untuk bergabung dengan Kabinet Jokowi Jilid II, dapat menjadi symbol perubahan yang menginpirasi.

Menurut Anton Septian, pemilik Geprek Zone Semarang, Jawa Tengah Nadiem telah membuat sesuatu yang tidak dipikirkan oleh orang umum sebelumnya. “Nadiem itu membangun ekosistem bisnis. Dari transportasi, kuliner, make-up, dan lainnya. Orang ini dibutuhkan pemerintah dalammemajukan perekonomian warga,” ujar Anton kepada media Selasa, 22/10.

Advertisement

Bahkan, mantan CEO Gojek tersebut bisa melakukan perubahan yang lebih besar daripada yang sudah ia buat di perusahaan Aplikasi Karya Anak Bangsa tersebut. “Nadiem sekarang milik bangsa Indonesia, bukan hanya milik Gojek. Jadi, dia harus menyejahterakan Indonesia,” pungkas Anton.

Sementara itu, mitra GoFood Jogja, menyuarakan hal serupa. Menurut pemilik Pempek Ny Sukamto Lina, Nadiem sangat cocok jadi Menteri di Indonesia.

“Pertama, Nadiem masih muda dan impresif,” ujarnya yang berdomisili di Yogtakarta, Selasa (22/10). Lina menguraikan sosok Nadiem yang masih muda dinilai sangat sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yang membangun dengan visi.

“Kalau Nadiem tak punya visi, maka Gojek tak akan ada sampai sekarang. Bahkan, Gojek sudah menjadi startup besar atau unicorn,” kata Lina. Selain itu  Lina menjelaskan, Nadiem yang masih muda memiliki energi lebih untuk bekerja dan lebih mengerti kondisi masyarakat hari ini daripada pejabat lainnya.

Sosok founder Gojek itu, menurut Lina, sangat impresif tak hanya secara karier professional, sekaligus juga secara akademik. Bahkan dia menilai Nadiem sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Stigma orang, kalau orang pintar pasti tak bisa kerja. Nadiem mematahkan stigma itu,” tegasnya.

“Selain itu, Nadiem juga sudah selesai secara ekonomi dan kepribadian. Untuk sebuah menteri kan mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan rakyat banyak. Nadiem menurut saya, sudah melampaui hal itu,” imbuh Lina.

Nadiem Makarim, Mantan CEO Gojek akan resmi dilantik menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja Anjar, salah satu mitra GoFood lainnya, di Jogja, juga berucap yang seragam. Dia mengaku bangka dan sudah merasakan dampaknya bekerja dengan perusahaan yang dipimpin Nadiem.

“Dulu, sebelum ada Gofood omzet saya biasa saja, tapi sejak ada Gojek dan Gofood, warung saya jadi lebih dikenal dan banyak yang beli. Omzetnya pun lumayan,” kata Anjar yang memiliki usaha Ayam Geprek.

Anjar memaparkan, jika nadiem menjadi Menteri Ekonomi Digital, maka itu adalah “makanan” Nadiem sehari-hari. “Jadi tak usah diragukan kemampuannya di bidang itu. Gojek yang dari 15 orang saja, sekarang sudah ratusan ribu bahkan jutaan dengan Gofood dan unit bisnis lainnya,” cetusnya.

Sedangkan, jika Nadiem ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan, itu juga diperlukan bagi bangsa Indonesia. Sebab, sambung Anjar, Indonesia butuh mencetak orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan inovatif seperti Nadiem.

“Kita kan tidak bisa mempraktikkan pendidikan yang sejak zaman dulu diajarkan. Zamannya sudah berubah dan Nadiem cocok untuk memimpin pendidikan yang inovatif dan kritis. Nadiem mewakili jutaan anak muda lainnya di Indonesia, yang dipercaya menjabat sebagai menteri,” harapnya.

Menurut Sonny, sangat penting bagi pemerintah memiliki menteri yang berasal dari anak muda. Sebab, anak muda yang paling mengerti kondisi hari dan masa depan Indonesia. “Bosanlah kalau negara diurus oleh orang-orang tua terus. Nadiem ini penyegaran secara usia dan juga ide,” ujarnya.

Sonny berharap, terpilihnya Nadiem sebagai meteri akan mampu menjawab permasalahan industry digital di Indonesia. “Terutama masalah regulasi, sering kali regulasi tidak menguntungkan atau belum ada,” katanya.

Sedangkan, lanjut Sonny, masa depan ekonomi di Indonesia ada di industry digital. “Semoga Nadiem bisa mempercepat dan memperluas penetrasi industry digital di tanah air,” imbuhnya.

Tak hanya itu, dia juga berharap agar Nadiem bisa memajukan para pegiat industri Usaha Kecil Menengah (UKM) menengah seperti dirinya. “Maunya sih agar UKM juga terintegrasi industri digital, untu menguatkan perekonomian rakyat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement