Advertisement
Jogja Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri pada 20 Oktober, Ini Respons Polda DIY
Tim Densus 88 Mabes Polri berjaga saat penggeledahan barang bukti milik terduga teroris, di sebuah kios aksesoris ponsel, Jalan KH Mochtar Tabrani, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). - Antara/Risky Andrianto
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Polri mengungkapkan rencana jaringan teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) pimpinan Abu Zee untuk meledakkan bom bunuh diri di Jogja dan Solo. Jaringan peneror tersebut sudah dibongkar dan Polda DIY mengimbau masyarakat tidak perlu resah.
“Tentu kami melakukan langkah-langkah strategis untuk menjamin keamanan wilayah,” kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, Selasa (15/10).
Advertisement
“Masyarakat tidak usah resah, tetapi tetap waspada dan jika ada hal-hal yang mencurigakan silakan segera lapor ke kepolisian. Bisa telepon ke 0274110,” ujar Yuli.
Sebelumnya, Polri mengungkap rencana amaliyah teroris yang akan beraksi di Jogja dan Solo. Selama periode 10 sampai 14 Oktober 2019, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap 22 tersangka tindak pidana terorisme yang masuk dalam jaringan JAD pimpinan Abu Zee.
BACA JUGA
Salah seorang polwan dari Polda Maluku Utara ditangkap Densus 88 di DIY pada awal Oktober lalu. Polwan dengan inisial NOS itu juga masuk dalam jaringan JAD.
“Sudah ditangani oleh Densus,” ujar Yuli.
Abu Zee diringkus Tim Densus 88 Antiteror di Bekasi pada 27 September 2019 lalu, bersama delapan tersangka teroris JAD lainnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan 22 tersangka anggota jaringan Abu Zee yang ditangkap pada 10-14 Oktober 2019 sudah memiliki rencana matang untuk melakukan amaliyah bom bunuh diri di Jogja dan Solo.
“Jadi, jika 22 pelaku terorisme ini tidak diamankan, mereka akan melakukan bom bunuh diri di Solo dan Jogja. Densus 88 bergerak cepat sesuai dengan fakta hukum itu,” tuturnya, Senin (14/10/2019).
Dedi mengatakan jaringan Abu Zee berencana menebar teror di Jogja dan Solo pada 20 Oktober 2019, pada hari pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Seluruh teroris tersebut berkaitan dan memiliki struktur di media sosial dan tergabung dalam sebuah grup di Telegram. Kelompok ini memiliki ciri khas selalu memberitahukan di grup chat yang mereka miliki apabila hendak melakukan amaliyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
- OpenAI Klaim GPT-Image-1.5 Saingi AI Gambar Google
- Sidang Perdana Cerai Atalia Praratya-Ridwan Kamil Digelar Hari Ini
- The Best FIFA Men's 11 2025: PSG Unggul, Yamal Bersinar
- Trump Tambah 20 Negara dalam Daftar Travel Ban AS
- Ari Lasso Ungkap Alasan Putus dengan Dearly Djoshua
- SMARTFREN Fun Run Sleman Dorong Gaya Hidup Sehat
Advertisement
Advertisement




