Advertisement
Indonesia Tidak Menolak Bantuan Pemadaman Karhutla dari Malaysia dan Singapura, tapi...
Petugas memadamkan lahan yang terbakar di kawasan Aia Pacah, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/9/2019). - ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kebakaran lahan masih melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah menyatakan bahwa pemerintah menolak bantuan Malaysia guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Siti, aturan ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) mengharuskan penanganan karhutla dilakukan oleh negara sendiri walaupun memperbolehkan meminta bantuan dari negara lain.
Advertisement
"Penanganan karhutla di Indonesia cukup sistematis dan sudah dibuktikan selama 3 tahun berturut-turut dari proses dan masalah yang sudah berpuluh-puluh tahun diwaktu lalu sudah berubah manajemennya," ujar Siti dalam keterangannya, Minggu (22/9/2019).
Siti membenarkan pada tahun ini memang cuaca di Indonesia memang agak panas. Alhasil hotspots tinggi sampai lebih dari 200% kenaikan. "Tapi areal yang terbakar masih lebih rendah dari tahun lalu yaitu 328 ribu hektare tahun ini dan 510 ribu hekatare tahun 2018 lalu," jelasnya.
BACA JUGA
Pemerintah telah melakukan langkah simultan dengan menerjunkan 52 unit helikopter untuk melakukan operasi waterbombing. Selain itu, waterbombing sudah memakai air hampir 300 juta liter.
"[Jadi] sangat banyak. Juga sudah dengan TNI dan Polri lebih kurang 23 ribu personil untuk lokasi 7 provinsi," paparnya.
Siti menerangkan, langkah penegakan hukum dari KLHK dan Polri juga telah intensif berlangsung. Teknik modifikasi cuaca untuk hujan buatan juga sudah dilakukan dengan hujan yang sudah mulai ada di Riau, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.
"Dan ini masih terus diupayakan. Hujan akan turun bila ada bibit awan. Malaysia diuntungkan dengan posisi musim dimana bibit awan lebih duluan hadir dan cukup banyak. Sementara itu transboundary haze yang dimulai sejak tgl 13 September saat ini sdh mulai menipis. Jadi posisinya seperti itu," terang Siti.
Siti mengatakan, pemerintah punya tim kerja yang dipimpin Menko Polhukam Wiranto dan hingga saat ini Satgas Karhutla juga belum pernah membahas untuk meminta bantuan dari negara lain untuk memadamkan karhutla.
"Kita kan sudah menyiapkan langkah sejak Februari awal, dan menurut saya manageable, apalagi dukungan masyarakat juga cukup kuat seperti Masyarakat Peduli Api dan Relawan serta bantuan swasta juga bagi daerah yang dekat konsesinya," sambungnya.
"Ada swasta yang baik dan ada swasta yang 'nakal' juga. Jadi sepanjang negara masih mempunyai resources dan telah melaksanakan upaya maksimal tidam perlu, kecuali negara itu sudah tidak ada resources yang akan digunakan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
Advertisement
Wisata Hidden Gem di Jogja Menawarkan Alam Tenang dan Otentik
Advertisement
Berita Populer
- JKC Golf for Charity Dukung UMKM Difabel Binaan Bank BPD DIY
- Bambang Akui Antrean Online Mobile JKN Sangat Mudah bagi Lansia
- Jogja City Mall Hadirkan Event Natal dan Tahun Baru Desember
- Sambut Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng DIY
- Festival Lorong 4 Hadirkan Harmoni Holistik di Jogja
- Mantap! Bank Sampah di Jogja Ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM Motor
- PLN Siagakan 4.078 Personel Jaga Keandalan Listrik Nataru Jateng DIY
Advertisement
Advertisement



