Advertisement
Indonesia Tidak Menolak Bantuan Pemadaman Karhutla dari Malaysia dan Singapura, tapi...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kebakaran lahan masih melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah menyatakan bahwa pemerintah menolak bantuan Malaysia guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Siti, aturan ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) mengharuskan penanganan karhutla dilakukan oleh negara sendiri walaupun memperbolehkan meminta bantuan dari negara lain.
Advertisement
"Penanganan karhutla di Indonesia cukup sistematis dan sudah dibuktikan selama 3 tahun berturut-turut dari proses dan masalah yang sudah berpuluh-puluh tahun diwaktu lalu sudah berubah manajemennya," ujar Siti dalam keterangannya, Minggu (22/9/2019).
Siti membenarkan pada tahun ini memang cuaca di Indonesia memang agak panas. Alhasil hotspots tinggi sampai lebih dari 200% kenaikan. "Tapi areal yang terbakar masih lebih rendah dari tahun lalu yaitu 328 ribu hektare tahun ini dan 510 ribu hekatare tahun 2018 lalu," jelasnya.
Pemerintah telah melakukan langkah simultan dengan menerjunkan 52 unit helikopter untuk melakukan operasi waterbombing. Selain itu, waterbombing sudah memakai air hampir 300 juta liter.
"[Jadi] sangat banyak. Juga sudah dengan TNI dan Polri lebih kurang 23 ribu personil untuk lokasi 7 provinsi," paparnya.
Siti menerangkan, langkah penegakan hukum dari KLHK dan Polri juga telah intensif berlangsung. Teknik modifikasi cuaca untuk hujan buatan juga sudah dilakukan dengan hujan yang sudah mulai ada di Riau, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.
"Dan ini masih terus diupayakan. Hujan akan turun bila ada bibit awan. Malaysia diuntungkan dengan posisi musim dimana bibit awan lebih duluan hadir dan cukup banyak. Sementara itu transboundary haze yang dimulai sejak tgl 13 September saat ini sdh mulai menipis. Jadi posisinya seperti itu," terang Siti.
Siti mengatakan, pemerintah punya tim kerja yang dipimpin Menko Polhukam Wiranto dan hingga saat ini Satgas Karhutla juga belum pernah membahas untuk meminta bantuan dari negara lain untuk memadamkan karhutla.
"Kita kan sudah menyiapkan langkah sejak Februari awal, dan menurut saya manageable, apalagi dukungan masyarakat juga cukup kuat seperti Masyarakat Peduli Api dan Relawan serta bantuan swasta juga bagi daerah yang dekat konsesinya," sambungnya.
"Ada swasta yang baik dan ada swasta yang 'nakal' juga. Jadi sepanjang negara masih mempunyai resources dan telah melaksanakan upaya maksimal tidam perlu, kecuali negara itu sudah tidak ada resources yang akan digunakan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Pemkab Bantul Distribusikan Alat dan Mesin Tani untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
Advertisement
Advertisement