Advertisement
Penerbangan di Malaysia Terganggu dan Sekolah Ditutup Gara-gara Asap dari Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menembus wilayah Negara Bagian Johor, Malaysia menyebabkan kegiatan penerbangan terganggu.
Sedikitnya seribu penumpang terlantar di Bandara Sultan Azlan Shah (LTSAS), Ipoh, Negara Bagian Perak kemarin. Pasalnya, pesawat mereka tidak bisa lepas landas akibat minimnya jarak pandang.
Advertisement
Menurut Manajer LTSAS, Mohd Ali Osman, akibat gangguan kabut asap karena karhutla di Indonesia ada lima penerbangan dan 1.104 penumpang yang penerbangannya terganggu.
"Penerbangan dari Johor Bahru dan Singapura menuju Ipoh dialihkan pendaratannya ke Subang dan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Maskapai juga menyediakan transportasi darat menuju Ipoh," ujar Osman seperti dikutip Asiaone.com, Senin (16/9/2019).
Osman menyatakan akibat kabut asap pekat membuat jarak pandang hanya mencapai 2,5 kilometer. Selain itu, kabut asap juga menyulitkan para nelayan yang hendak melaut.
"Kalau kabut, tangkapan kami menurun. Jadi kebanyakan nelayan memilih istirahat berharap semoga situasi kembali normal," ujar seorang nelayan, Faizul Sofian (42).
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Pemerintah Malaysia sampai saat ini juga berusaha melakukan rekayasa cuaca dengan hujan buatan.
Menurut data Kementerian Lingkungan, kabut asap itu berasal dari titik api di Sumatera dan Kalimantan, yang kemudian terbawa angin menuju semenanjung Malaysia dan Negara Bagian Sarawak.
Selain itu, pemerintah setempat juga memutuskan menutup ratusan sekolah dan Taman Kanak-kanak karena indeks polusi (API) memperlihatkan kondisi udara setempat semakin tidak sehat.
"Berdasarkan data API yang memperlihatkan kandungan polutan semakin bertambah, maka kami meniadakan kegiatan belajar mengajar pada hari ini," kata Direktur Departemen Pendidikan Negara Bagian Johor, Azman Adnan.
Adnan menyatakan keputusan itu diambil berdasarkan panduan Rencana Aksi Kabut Asap Nasional, setelah berdiskusi dengan Badan Lingkungan setempat. Meski para pelajar diliburkan, tetapi guru dan staf sekolah diminta tetap masuk dan bekerja sesuai dengan aturan darurat yang sudah ditetapkan.
Adnan menyatakan keputusan meliburkan para pelajar dilakukan setelah tingkat polusi (API) mencapai 220.
"Seluruh orangtua dilarang mengantar anaknya ke sekolah sementara waktu," ujar Adnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Sultan HB X Jelaskan Roadmap Pariwisata Jangka Panjang 2045, Ini Isinya
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
- Mantan Kapolda DIY Ahmad Dofiri Datangi Istana Presiden
Advertisement
Advertisement