Advertisement
Polisi Hong Kong Pukuli Demonstran di Kereta

Advertisement
Harianjogja.com, HONG KONG--Polisi elit Hong Kong mengejar para demonstran radikal ke dalam kereta, memukuli orang-orang yang mengenakan masker dengan pentungan dan menyemprotkan cairan merica ke wajah mereka menyusul demonstrasi yang berakhir rusuh pada Sabtu malam.
Sejumlah demonstran juga ditangkap setelah pertunjukan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Hong Kong.
Advertisement
Tembakan gas air mata dan meriam air yang dilepaskan polisi pada unjuk rasa di Hong Kong pada Sabtu malam dibalas para demonstran yang menguasai jalan dengan lemparan bom molotov dan pembakaran barikade. Bentrokan antara kedua belah pihak kemudian berpindah ke Kowloon.
Rekaman video menunjukkan anggota Pasukan Taktis Khusus, yang dikenal sebagai "raptor", menyerbu masuk ke dalam kereta yang berhenti di Stasiun Prince Edward. Salah satu klip menunjukkan petugas dari regu elit itu memukul dua pria dan dua wanita bermasker yang menangis dan meringkuk di tanah, sementara salah satu petugas lainnya menyemprot mereka dengan cairan merica.
Ketika petugas meninggalkan gerbong tanpa melakukan penangkapan, penumpang lain, beberapa dari mereka bertopeng, terlihat dengan payung mereka terangkat.
Rekaman lain menunjukkan beberapa komuter berdarah karena luka di kepala, dan petugas mengikat tersangka yang telah bergelut di tanah.
Polisi mengatakan mereka memasuki stasiun itu setelah menerima laporan para pengunjuk rasa merusak stasiun dan menyerang orang. Stasiun MTR Mong Kok juga dirusak. Namun, banyak yang mengeluhkan polisi menggunakan kekerasan yang berlebihan.
"Kereta berhenti. Polisi naik dan memukul saya dua kali dengan tongkat," kata seorang pria sebagaimana dilansir South China Morning Post, Minggu (1/9/2019). "Mereka tidak menangkapku. Mereka hanya melampiaskan kemarahan mereka dengan memukulku."
Segera setelah insiden itu, banyak layanan kereta api terhenti ketika MTR mengumumkan penangguhan tiga jalur lagi: Pulau, Pulau Selatan dan Tseung Kwan O, menyusul penutupan jalur Tsuen Wan dan Kwun Tong yang telah diumumkan sebelumnya.
"Saya datang ke concourse dan melihat banyak petugas mengejar seorang demonstran dengan peralatan lengkap. Mereka terus memukulinya dengan tongkat mereka bahkan setelah dia ditundukkan dan ditangkap," kata seorang saksi mata di Stasiun Prince Edward. Dia mengatakan bahwa demonstran itu tidak melawan.
Sebelumnya di hari yang sama, demonstran mengubah jalan-jalan Hong Kong menjadi medan perang, memicu beberapa kebakaran dan melemparkan bom bensin ke polisi anti huru hara yang melawan dengan menembakkan pewarna biru dari meriam air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
Advertisement
Advertisement