Advertisement
Tak Kapok Masuk Bui, Pria Asal Boyolali Ini Jambret Lagi

Advertisement
Harianjogja.com,KARANGANYAR -- Seorang residivis asal Ngemplak, Boyolali bernama Yanuar Eko Prasetyo seperti tak pernah kapok berbuat kriminal. Setelah pernah dihukum penjara karena penjambretan empat tahun lalu, kini pria 26 tahun itu mengulangi lagi perbuatannya pada 23 Juni 2019.
Yanuar menjambret handphone (HP) orang di pinggir jalan umum yang menghubungkan Desa Dayu dengan Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.
Advertisement
Korbannya ibu rumah tangga warga Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Murni, 22. Yanuar merampas handphone milik Murni yang pada Minggu (23/6/2019) pukul 14.00 WIB itu tengah berhenti di tepi jalan untuk menerima telepon sembari duduk di sepeda motor.
Yanuar memutar arah dan mendekati Murni. Yanuar memepet dan berusaha merebut handphone Murni. Murni berusaha mempertahankan handphone miliknya hingga nyaris terjatuh.
"Sempat tarik menarik. Korban sempat memegang lengan tersangka untuk mempertahankan handphone. Tetapi tersangka berusaha melepaskan diri. Akibatnya dada korban terbentur setang sepeda motor. Pelaku mengancam akan membunuh korban apabila melawan. Korban mengalami kerugian Rp550.000," ungkap Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Dwi Haryadi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, saat konferensi pers di Mapolres Karanganyar, Jumat (19/7/2019).
Yanuar tidak langsung tertangkap saat itu. Dia sempat melarikan diri. Tim Reserse Mobile (Resmob) Sambernyawa Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Karanganyar baru berhasil menangkapnya pada Jumat (12/7/2019) setelah melalui penyelidikan manual maupun dengan memanfaatkan teknologi.
Dwi menambahkan Yanuari beraksi seorang diri. Sementara itu, Yanuar mengaku nekat menjambret karena tiba-tiba menginginkan handphone milik korban. Dia tidak merencanakan aksinya. Dia berencana menggunakan handphone hasil curian itu untuk dirinya sendiri.
"[Beraksi] sendiri. Niat muncul tiba-tiba. [Handphone] mau saya pakai sendiri karena enggak punya handphone. Empat tahun lalu saya kena kasus yang sama di Boyolali. Saya dipenjara enam bulan," tutur dia saat ditanyai Kasatreskrim.
Pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Pada kesempatan itu, Dwi juga mengingatkan keluarga tersangka agar berhati-hati apabila ada seseorang datang menawarkan bantuan terkait kasus hukum.
Beberapa orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi itu untuk mendapatkan keuntungan. "Ada beberapa modus orang datang dengan alasan membantu melancarkan agar tersangka bebas. Mereka datang ke rumah tersangka. Mereka bilang kalau mau membebaskan tersangka harus bayar sejumlah uang. Itu enggak betul," ujar Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ada Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Kabel di Jalur Kereta Cepat Whoosh Dicuri, Pelaku Telah Diamankan
- Besok! Ojol Geruduk Kemenhub dan DPR, Ini Tuntutan Mereka
- Alasan Pasukan TNI Terus Jaga Gedung Parlemen
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
Advertisement
Advertisement