Advertisement

Petinggi Gerindra Tegaskan Tak Perlu Rekonsiliasi dengan Jokowi, Kubu Prabowo Pilih Jadi Oposisi

Newswire
Jum'at, 28 Juni 2019 - 17:57 WIB
Bhekti Suryani
Petinggi Gerindra Tegaskan Tak Perlu Rekonsiliasi dengan Jokowi, Kubu Prabowo Pilih Jadi Oposisi Peserta pemilihan presiden 2019 Joko Widodo (kanan), dan Prabowo Subianto, bersalaman di sela-sela pengambilan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum Jakarta, Jumat (21/9/2019). - Bisnis/Dwi Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Kubu capres Prabowo Subianto yang kalah dalam sengketa pilpres mengindikasikan memilih menjadi oposisi.

Maher Algadri, anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, meminta Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tak menemui Capres nomor undi 1 Jokowi, setelah sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi terselesaikan pada Kamis (27/6/2019).

Advertisement

Ia menegaskan, tak perlu ada rekonsiliasi secara politik. Menurutnya, Gerindra dan Prabowo besar sebagai kaum oposan, sehingga lebih baik tetap dalam posisi itu untuk mengontrol kepemimpinan Jokowi – Maruf Amin selama lima tahun ke depan.

Maher menjelaskan, Pilpres 2019 niscaya melahirkan dua pihak, yakni petahana dan oposan. Keberadaan dua pihak itu dianggap Maher harus dilestarikan agar kondisi pemerintahan berjalan seimbang.

“Kalau saya bilang jangan (ketemu). Proses demokrasi itu adalah pemilihan. Jadi yang kalah biar tetap kalah, yang menang, menang. Biar yang kalah di luar menjadi oposisi, kalau enggak, bukan demokrasi. Masak semua pada kongkow-kongkow. Jangan, yang sehat dong," jelas Maher saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019) dini hari.

Menjadi oposan bukan berarti Prabowo sepi dukungan. Menurutnya, perolehan suara pada Pilpres 2019 yakni 45 persen menjadi tanggung jawab Prabowo untuk menjalankan amanahnya sebagai oposan.

"Oposisi serius. 45 persen itu bukan kecil. Besar sekali, makanya, ini kan bukan masalah Prabowo atau apa, ini masalah 45 persen itu 70 juta lebih rakyat, harus dihargai," ujarnya.

Karenanya, Maher menilai Prabowo tidak perlu menemui Jokowi setelah urusan Pilpres 2019 selesai. Menurutnya, tidak perlu ada istilah rekonsiliasi di antara keduanya, karena tidak ada perpecahan antara Jokowi dengan Prabowo. Kecuali apabila pertemuan itu dilakukan untuk urusan non-Pilpres 2019.

"Pak Prabowo enggak membutuhkan mau ketemu Pak Jokowi. Kalau mau ketemu, minta saja pasti bisa, karena tak ada masalah pada keduanya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement