Advertisement
Jika Kalah, Prabowo Berani Akui Kekalahannya?

Advertisement
Harianjogja.com, KUPANG--Prabowo Subianto diyakini akan mengakui kekalahannya sebagai sebuah konsekuensi politik dari hasil putusan sengketa Pemilihan Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Demikian disampaikan akademiisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Bataona.
"Soal menerima kekalahan, saya kira secara keadaban politik tentu Prabowo-Jokowi akan bertemu, tetapi ini kan namanya dramaturgi politik, sehingga Prabowo hanya mengakui kekalahannya setelah putusan di MK, dan bukan karena menerima kekalahan secara substantif," kata Mikhael Bataona, di Kupang, Rabu (26/6/2019).
Advertisement
Dia mengemukakan berkaitan dengan sikap politik Prabowo Subianto dalam menghadapi putusan MK pada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden 2019 yang akan diumumkan pada Kamis (27/6/2019).
Menurut dia, Prabowo akan menerima kekalahan hanya sebagai bagian dari konsekuensi atas putusan MK, tetapi bukan karena menerima kekalahan secara substantif.
Justru, kata dia, kekalahan ini akan dirawat sebagai kekuatan psikologis yang punya dampak elektoral demi kebesaran oposisi, dan kepentingan politik elektoral ke depan.
"Jadi untuk panggung depannya, saya kira Prabowo akan menerima kekalahannya itu, tetapi itu tidak menggambarkan apa yang sesungguhnya sedang dan akan mereka lakukan di panggung belakang sebagai kekuatan oposisi di negeri ini," katanya lagi.
MK memajukan jadwal pembacaan putusan untuk perkara perselisihan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (sengketa Pilpres 2019) yang semula dijadwalkan pada Jumat (28/6/2019) menjadi Kamis (27/6/2019).
Dalam laman resmi Mahkamah Konstitusi menyebutkan bahwa jadwal pembacaan putusan akan digelar pada Kamis (27/6/2019) pukul 12.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement
Advertisement