Advertisement
Kivlan Zen Disebut Dalangi Rencana Pembunuhan Pejabat, Wiranto Klaim Dirinya Selama Ini Tak Lebai
Menkopolhuman Wiranto - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah dirinya bertindak berlebihan alias lebai dalam merespons kasus rusuh Jakarta serta kabar pembunuhan sejumlah pejabat.
Wiranto menilai, sejumlah barang bukti dan video pengakuan para tersangka yang dipamerkan Mabes Polri menjadi bukti ada kelompok merencanakan pembunuhan terhadap dirinya dan 4 tokoh nasional lain.
Advertisement
Para tersangka melalui video yang ditayangkan Mabes Polri saat konferensi pers di kantor Kemenpolhukam, Selasa (11/6), mengklaim diperintahkan membunuh 5 tokoh oleh Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen.
"Soal kasus saudara Kivlan Zen, sudah ada 4 saksi yang mengerucut adanya satu perintah, penentuan target, mengeksekusi 5 tokoh,” kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Ia mengatakan, pengakuan para tersangka secara otomatis menganulir isu kerusuhan 21-22 Mei adalah buatan pemerintah dan aparat keamanan untuk mendapat popularitas.
"Testimoni para tersangka itu masuk dalam berita acara pemeriksaan, di bawah sumpah. Bukan karangan kami, paling tidak kan sudah bisa menetralisasi isu 'ah ini Wiranto lebai', karangan pemerintah, karangan aparat keamanan untuk mencari popularitas, Masya Allah saya katakan,” tuturnya.
Kekinian, Wiranto menuturkan dirinya sebagai salah satu target pembunuhan dan semua pihak harus sabar menunggu proses hukum yang dilakukan polisi.
"Tinggal lihat prosesnya, dilimpahkan ke kejaksaan, pengadilan, tinggal disinkronisasi pengakuan-pengakuan mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, nama Mayjen Purnawirawan TNI Kivlan Zein disebut-sebut oleh para tersangka penyelundupan senjata sekaligus berencana membunuh 4 pejabat negara dan 1 pemimpin lembaga survei, sebagai sosok pemberi perintah.
Hal tersebut diungkapkan oleh para tersangka melalui video yang ditayangkan saat konferensi pers yang digelar Mabes Polri di kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Selasa (11/6/2019).
“Saya HK berdomisili di Cibinong. Saya diamankan polisi pada tanggal 21 Mei, 23.00 WIB, terkait ujaran kebencian dan kepemilikan senpi, dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan banggakan, Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein,” kata tersangka HK melalui video.
Untuk diketahui, dalam kasus ini, polisi menyita berbagai jenis senjata api dan rompi anti peluru. Polisi juga menyita sejumlah mata uang asing dolar Singapura yang nilainya sekitar Rp 150 juta.
Keenam tersangka yang masih dalam satu komplotan itu ialah HK, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Penumpang Pesawat Diproyeksi Tembus 5 Juta
- Jembatan Bailey Teupin Mane Aceh Kembali Bisa Dilalui
- 500 Mahasiswa Dapat Beasiswa Kuliah dari Bupati Magelang
- Jadwal KSPN Malioboro-Pantai Baron Senin 15 Desember 2025
- Danantara Akuisisi Aset Hotel di Makkah untuk Jemaah RI
- Pemkot Jogja Dorong RTH Publik Ramah dan Seru untuk Anak
- PM Thailand Tegaskan Tak Ada Gencatan Senjata dengan Kamboja
Advertisement
Advertisement





