Advertisement
Libur Lebaran, Pemandian Air Panas Sragen Sepi Peminat

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN — Objek wisata pemandian air panas andalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen di Dukuh Bayanan, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, terhitung sepi pengunjung pada libur Lebaran 2019.
Pengelola objek wisata menilai jumlah pengunjung tak berubah bila dibandingkan dengan jumlah pengunjungan pada liburan biasa, yakni antara 100-200 orang. Padahal pada libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 1.000-an pengunjung.
Advertisement
Pengelola Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan, Yanuar P.S., saat ditemui JIBI/Solopos di objek wisata setempat, Sabtu (8/6/2019), menyampaikan kondisi wisata Bayanan yang memprihatinkan tersebut terjadi sejak tiga tahun terakhir. Yanuar mengatakan tak diminatinya objek wisata tersebut disebabkan kurang adanya perhatian dari Pemkab Sragen karena tidak ada perbaikan dan penambahan fasilitas.
Dia melihat daya tarik pengunjung datang sekarang hanya tinggal pemandian air panasnya yang sebenarnya terbatas. Yanuar sudah berulang kali mengusulkan untuk pengembangan objek wisata Bayanan kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Sragen tetapi belum ada respons.
Dia mengungkapkan dengan keterbatasan tersebut justru target pendapatan asli daerah (PAD) ditingkat menjadi Rp150 juta pada 2019. Padahal dua tahun terakhir (2017-2018), ujar dia, capaian PAD-nya kurang dari Rp100 juta.
“Berdasarkan Perda No. 2/2019, tiket masuk untuk hari biasa hanya Rp5.000/orang dan pada hari libur naik menjadi Rp6.000 per orang. Pengunjung harian di luar hari libur hanya 10-20 orang. Kalau hari libur naik menjadi 100-200 orang. Libur Lebaran yang biasanya mencapai 1.000-an orang, sejak tiga tahun Lebaran hanya sama jumlahnya seperti hari libur biasa, seperti Minggu,” ujarnya.
Yanuar mengatakan para pengunjung objek wisata Bayanan berasal dari wilayah Ngawi dan sejumlah daerah di Jawa Timur dan Karanganyar. Dia melihat animo dari masyarakat Sragen sendiri relatif minim. Dia mengatakan selain minimnya fasilitas di objek ini, anjloknya pengunjung di objek ini disebabkan adanya objek wisata competitor lainnya di wilayah Ngawi dan Karanganyar.
“Sebenarnya banyak fasilitas bermain anak, kolam renang, dan seterusnya tetapi semua tidak terawat dan rusak. Gapura masuk ini saja terpaksa digempur sebulan lalu karena tidak bisa untuk lewat bus pariwisata. Beberapa waktu lalu ada bus yang hendak masuk tetapi akhirnya batal karena tidak bisa melewati gerbang masuk,” tuturnya.
Yanuar bersama empat penjaga objek wisata Bayanan itu berharap ada perhatian dari Pemkab Sragen untuk pengembangan objek wisata Bayanan. Yanuar masih ingat saat ada wacana dari Perum Perhutani yang akan menggabungkan objek wisata Bayanan dengan Ngunut di wilayah Desa Jetis Sambirejo yang sama-sama objek pemandian air panas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement