Advertisement
SBY Ungkap Cara Dirinya dan AHY Terima Kekalahan dalam Pertarungan Politik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan rekaman video yang diputar di kediamannya Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).
Dalam video tersebut menceritakan soal kebesaran hatinya saat menerima kekalahan dalam pertarungan politik. SBY mengatakan berbesar hati dalam menerima kekalahan itu menjadi nilai dan etika yang dijunjung tinggi olehnya beserta partai.
Advertisement
SBY mengungkapkan perihal kekalahannya menjadi wakil presiden terpilih 2001 silam. Saat itu ia harus kalah dari petarungnya Hamzah Haz yang melenggang ke panggung Pemilihan Presiden 2004 bersama calon presiden Megawati Soekarnoputri.
"Sekian jam kemudian setelah saya kalah, dengan didampingi Ibu Ani, saya menyampaikan pernyataan untuk menerima kekalahan itu, saya ucapkan selamat kepada wapres terpilih," kata SBY melalui rekaman video yang diputar di kediamannya Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).
"Selanjutnya saya minta para konstituen saya mendukung wapres terpilih pada Pemilu Legislatif 2014, di Cikeas saya menerima hasil Quick Count dan saya ucapkan selamat kepada tiga partai politik yang perolehannya di atas Demokrat," sambungnya.
Selain dirinya, adapun Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga bersikap kesatria saat menerima kekalahan di Pilkada DKI 2017 silam. Bahkan sebelum quick count atau hasil penghitungan cepat rampung dilakukan, AHY sudah menghubungi dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos ke putaran berikutnya.
Pengalamannya dalam legowo menerima kekalahan itu pun masih dilakukan SBY pada Pemilu 2019. Meskipun dalam hasil pemilihan legislatif Partai Demokrat mengalami penurunan perolehan suara dari Pemilihan Legislatif 2014 lalu, namun SBY mengatakan bahwa dirinya harus tetap kesatria dalam menerima apapun itu hasilnya.
"Pascaquick Count Pilkada Jakarta, dia juga menerima kekalahannya, setelah sebelumnya menelefon dan mengucapkan selamat kepada pasangan yang menang. Memang banyak "cerita" mengapa AHY kalah dalam pemilihan gubernur kala itu, namun, secara kesatria AHY menerima kekalahan itu," ujarnya.
"Yang saya lakukan pada tanggal 21 Mei 2019 yang lalu hakikatnya sama, meskipun perolehan partai kita menurun dibandingkan Pemilu 2014 secara kesatria kita harus menerima hasil Pemilu itu," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement