Advertisement
Kelebihan Muatan, Puluhan Truk Dijaring di Tol Semarang
Beberapa sopir truk terkena razia di jalan tol Kaligawe, Semarang, Jumat (24/5 - 2019). Mereka terkena razia karena membawa beban yang melebihi batas. (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — PT Jasa Marga Cabang Semarang, selaku pengelola ruas tol dalam kota Semarang, menggelar razia terhadap truk yang kelebihan muatan (overload). Operasi yang digelar di ruas jalan tol Kaligawe, Jumat (24/5/2019) itu pun berhasil menjaring setidaknya 90 truk yang kelebihan kapasitas maupun muatan.
Manajer Traffic anda Maintenance PT Jasa Marga Cabang Semarang, Ferza Gauthama, mengatakan dalam razia kali ini pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian, Kemenhub, dan petugas jembatan timbang untuk menilang sopir truk yang kelebihan muatan saat melintas di ruas tol Kaligawe.
Advertisement
“Kita lakukan penindakan tegas buat truk-truk yang kelebihan muatan di atas 30% dari berat standar normal. Kalau memang overload, kita suruh putar balik. Tidak boleh masuk tol. Biayanya bertambah, tapi biar jadi efek jera,” ujar Ferza kepada wartawan di Gerbang Tol Muktiharjo, Jumat (24/5/2019).
Ferza menambahkan untuk mengukur kapasitas muatan truk, pihaknya menggunakan peralatan bernama Weight in Motion Technology (Si-WIM) yang dipasang di bawah jembatan tol Kaligawe. Peralatan yang diimpor dari Slovenia itu diklaim mampu mengukur secara akurat beban truk saat melintas di jembatan.
BACA JUGA
"Selama ini alatnya bisa dioperasikan 24 jam nonstop. Hasil temuannya saat ini hampir setiap hari truk yang lewat Kaligawe overload hingga 40%,” ujarnya.
Ia mengungkapkan alat Si-WIM merupakan prototipe yang sedang diujicoba di Pantura Semarang. Jika dianggap berhasil menekan jumlah truk yang overload, katanya nantinya akan diterapkan di semua tol yang ada di Indonesia.
“Tahun ini baru pasang di bawah jembatan Tol Kaligawe. Karena jalur itu jadi akses dari pelabuhan dan menuju arah Kudus yang banyak muatan,” ujarnya.
Ferza menambahkan sejak alat tersebut dipasang di jembatan tol Kaligawe, awal Januari, sudah puluhan truk yang terkena sanksi. Ke depan, pihaknya pun akan meningkatkan frekuensi razia truk over dimension overload (ODOL) agar menimbulkan efek jera kepada para sopir.
Ferza mengaku harus rutin merazia truk-truk di ruas tol demi menekan angka kecelakaan, dimana hampir 65% kejadian dipicu tabrakan beruntun dari bagian belakan. Ini terjadi akibat banyak truk yan berjalan terlalu lambat di tol karena kelebihan muatan.
Selain itu, ia berharap ke depan bisa sedikit demi sedikit mengurangi kerusakan pada ruas jalan tol termasuk jalan arteri dalam kota Semarang. "Yang terpenting bisa berguna untuk meningkatkan keselamatan masyarakat," kata Ferza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Solidaritas Bencana Sumatra, DPRD DIY Dorong Perayaan Nataru Sederhana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap DAMRI Jogja-Semarang Hari Ini
- Dua Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia, BNPB: Waspada Cuaca Ekstrem
- HIPMI Syariah dan BWI DIY Jajaki Kolaborasi Wakaf Produktif
- Rayakan HUT ke-1, TWB Dorong EBT dan Ekonomi Warga Borobudur
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- SEA Games 2025: Indonesia Berpeluang Tambah Emas di Cabor-Cabor Ini
Advertisement
Advertisement




