Advertisement
Kesaksian Wartawan tentang Perempuan Bercadar yang Bikin Geger karena Diduga Bomber
Kehadiran perempuan bercadar di aksi 22 Mei menjadi pengalaman paling menegangkan bagi sejumlah wartawan - Bisnis/Aziz Rahardyan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Perempuan becadar yang sempat diduga membawa bom tak hanya bikin geger aparat kepolisian.
Kehadiran perempuan bercadar dengan pakaian serba hitam pada malam terjadinya aksi 22 Mei menjadi hal paling menegangkan bagi Aziz Rahardyan, wartawan Bisnis Indonesia.
Advertisement
Aziz mengungkapkan dari banyak peristiwa kericuhan yang diliput pada 22 Mei, kehadiran perempuan bercadar itulah yang paling menegangkan.
Perempuan bercadar itu menghampiri Aziz dan rekan-rekan media lainnya yang sedang menulis berita usai terjadi kericuhan di depan Kantor Bawaslu.
BACA JUGA
Aziz bertutur, saat aksi kericuhan di depan Kantor Bawaslu selesai, dia dan rekan-rekan media lainnya mencari tempat yang aman untuk menulis berita tentang aksi chaos di Gedung Bawaslu.
Aziz pun memilih Kantor Kemenko Polhukam yang dinilai sangat aman, karena cukup jauh dari lokasi bentrokan.
Namun, pilihan Aziz dan sejumlah rekannya malah berbuah kejutan yang mencekam.
"Tiba-tiba saja pas kami lagi mengetik berita, dia datang dan melewati kerumunan wartawan yang lagi menulis berita. Kayak ngos-ngosan gitu jalan ke arah kami," tutur Aziz, Kamis (23/5/2019).
Perempuan berpakaian serba hitam dan bercadar itu menggunakan tas ransel Eiger yang tidak terlalu besar berwarna hitam.
Perempuan itu sempat melirik ke arah kerumunan wartawan. Tak lama kemudian para wartawan itu didatangi petugas intelijen Kepolisian. Sambil berlari, petugas berpakaian preman itu berlari ke arah jurnalis dan mengingatkan agar menjauhi wanita tersebut. Perempuan misterius itu diduga membawa benda mencurigakan di dalam tas ranselnya.
Mendengar teriakan tersebut, para wartawan yang tengah berkumpul sambil menulis berita pun langsung berdiri. Mereka tergopoh-gopoh berlari, menjauh dari perempuan bercadar itu.
"Petugas berpakaian preman tersebut tidak hanya meneriaki wartawan," ujar Aziz.
"Jadi tidak cuma wartawan saja, tapi ada Dishub juga yang diperingati dan anggota Polri lain dan TNI juga agar menjauh karena perempuan itu diduga membawa benda mencurigakan," kata Aziz.
Setelah itu, perempuan tersebut langsung dikepung anggota Brimob dan diminta melepas ransel yang dibawa. Tapi, perempuan itu tetap tidak mau melepaskan tas ransel yang dibawanya. Akhirnya, petugas memberikan peringatan dan tembakan gas airmata.
Perempuan bercadar tersebut kemudian ditangkap dan diamankan di Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut atas kedatangannya di malam hari menuju ke arah Bawaslu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
Advertisement
Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Libatkan PNS, Pengedar Vape Narkoba Ditangkap di Batam
- Kecelakaan Beruntun, Mahasiswa Meninggal Dunia di Jalan Imogiri Barat
- Sinau Pancasila Diperluas, Eko Suwanto Dorong Akses Pendidikan
- Dana Desa Bantul 2026 Turun Rp18 Miliar Dibandingkan Tahun Lalu
- YouTube Perbarui Kebijakan Kekerasan Grafis di Gim, Ini Tujuannya
- Banjir di Semarang, KAI Batalkan 16 Perjalanan KA, Ini Daftarnya
- Film Zombie Indonesia Abadi Nan Jaya Puncaki Netflix Global
Advertisement
Advertisement



