Advertisement
Titiek Soeharto Akan Turun ke Jalan Ikut Aksi 22 Mei
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bertemu dengan mantan istrinya, Titiek Soeharto di Mal Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018). - Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Politikus yang juga anak Presiden RI ke-2 Soeharto, Titiek Soeharto mengklaim bakal turun aksi pada 22 Mei mendatang.
Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandiaga, Titiek Soeharto mengatakan ia bersama rakyat akan melawan kecurangan melalui aksi unjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR).
Advertisement
Aksi tersebut, kata Titiek, merupakan aksi turun ke jalan dengan cara damai. Ia bersama rakyat akan kembali melakukan protes karena menganggap selama ini aparat hanya diam menanggapi adanya kecurangan.
"Tentunya kita akan kelihatannya demo damai, tidak, tanpa kekerasan. Mungkin kita duduk saja sampai aparat ini kan selama ini kita kaya dicuekin aja nih," kata Titiek saat menghadiri acara Deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
"Kita sudah teriak-teriak Pemilu curang, DPT ganda, DPT bermasalah, yang meninggal begitu banyak, kita sudah menyuarakan itu tapi kok kayanya dicuekin aja. Nah ini bentuk dari protes kita, kita nanti akan melakukan demo damai," ujarnya.
Titiek mengatakan, kemungkinan aksi dilakukan dalam beberapa hari menjelang pengumuman hasil akhir rekapitulasi suara pada Rabu (22/5/2019). Ia optimis peserta aksi yang hadir pun akan banyak, melebihi jumlah aparat keamanan yang disiagakan.
Aksinya sendiri, lanjut Titiek, akan dilakukan di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di Bundaran Hotel Indonesia.
"Tanggal 21, 22, mungkin 20, 21, 22. [Peserta] insyaallah banyak. Tidak seperti 212 tapi cukup banyak lah, kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI, seratus sekian ribu polisi, Insyallah massa kita lebih dari itu (polisi)," kata Titiek.
Titiek mejamin bahwa aksi yang tergabung dalam GNKR tersebut akan berlangsung aman dan damai. Namun ia juga meminta, aparat keamanan tidak berupaya memancing suasana sampai akhirnya menimbulkan kericuhan.
"Insyaallah damai, ya kita pasti damai kecuali kalau di sana kita ditimpuki gas, ditembaki gas air mata. Kita rakyat yang ingin memperjuangkan tapi kita ditembak-tembaki tapi dizalimi, nah itu tentunya rakyat yang akan bicara sendiri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Oktober 2025
- Kritik Patrice Evra, Sebut Pemain Juve Terlalu Lemah
- Penting! Pengguna X Wajib Daftar Ulang 2FA Sebelum 10 November 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




