Advertisement
Kini Ada Alquran Versi 20 Bahasa Daerah, Penerjamahannya Butuh Waktu 5 Tahun
Warga membaca Alquran saat tadarus perdana di Masjid Jamik Asy-Syuhadak, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018). - Antara/Saiful Bahri
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Selama lima tahun ini, Kementerian Agama Republik Indonesia sudah menerjemahkan kitab suci Alquran ke dalam 20 bahasa daerah. Antara lain ke bahasa Kaili, Banyumas, Minang, Sasak, Mongondow, Batak Angkola, Batak, Kanayat, Toraja, Ambon, Bali, Banjar dan Palembang.
"Dari 20 itu yang sudah dicetak ada 17 terjemahan bahasa daerah," kata Kepala Puslitbang Lektur Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Zain, saat workshop validasi penerjemahan Alquran ke bahasa Palembang, Kamis (2/5/2019).
Advertisement
Menurutnya penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah merupakan komitmen Kemenag untuk mewarisi nilai-nilai luhur Alquran dan merawat bahasa daerah masing-masing, bahkan beberapa daerah menggunakan bahasa yang sebenarnya nyaris punah.
Proses penerjemahan biasanya memakan waktu dua tahun, pada tahun pertama Kemenag menjalin MoU dengan universitas Islam di daerah setempat untuk menerjemahkan Alquran yang melibatkan ulama dan ahli bahasa.
BACA JUGA
"Proses penerjemahan menggunakan refresni ke tafsir-tafsir klasik berbahasa arab untuk mencari makna dan padanan yang tepat tiap kata," lanjutnya.
Sedangkan pada tahun kedua, terjemahan Alquran dalam bahasa daerah divalidasi untuk memantapkan makna yang telah diterjemahkan, kemudian diusulkan ke Kemenag agar dicetak dan diperbanyak.
Terkait ketepatan makna, kata dia, KemenagĀ akan mengumpulkan para ahli untuk meneliti perdebatan makna yang sudah atau akan diterjemahkan ke bahasa daerah, karena keragaman bahasa daerah memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi.
"Kata 'kafir' misalnya, itu memiliki pemaknaan berbeda, dalam sejarah Indonesia kata kafir digunakan untuk mengusir penjajah, bukan membedakan agama," jelas Muhammad Zain.
Ia menambahkan, Alquran masih akan diterjemahkan ke bahasa daerah lain, seperti bahasa Rejang (Bengkulu), Lampung, dan Jambi, pemilihan alih bahasa oleh Kemenag bergantung pada antusiasime pemerintah daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Longsor dan Banjir Terjadi di Kulonprogo Usai Diguyur Hujan Deras
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dua Truk dan Satu Bus Terlibat Kecelakaan di Jalan Solo
- KPK Tetapkan Empat Tersangka Baru Korupsi Dinas PUPR Kabupaten OKU
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Gaya Koboi Menkeu Purbaya Mulai Disoroti Banyak Pihak
- Pemkot Jogja Masih Tunggu Juknis Penetapan UMK
- Mendikdasmen Bakal Kaji Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah
- Terjun di Jembatan Drojo Sragen, Jasad Pemuda Ditemukan di Ngawi
Advertisement
Advertisement



