Advertisement
Komunitas Adat Banakeling di Banyumas Mulai Puasa Selasa Pahing, Lebaran Kamis Pahing
Pengikut Banakeling menyambut tamu yang melakukan laku lampah, Kamis (25/4/2019). - Suara.com/ Teguh Lumbiria
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP-- Pemerintah belum menetapkan kapan awal Ramadan, namun penganut Islam Kejawen Komunitas Adat Banakeling di Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, akan mengawali puasa pada Selasa Pahing, atau dalam kalender Tahun Masehi bertepatan Selasa (7/5/2019).
Setiap tahun, penentuan awal puasa Komunitas Aboge memang berbeda dengan pemerintah. Biasanya selisih satu hari, dan itu juga terjadi pada waktu penentuan awal bulan Syawal.
Advertisement
Sehingga, warga penganut Aboge berlebaran sehari setelah hari Raya Idul Fitri yang ditentukan pemerintah.
"Untuk awal puasa, nanti pada Selasa Pahing, tahunnya Be," kata Juru Bicara Komunitas Adat Banakeling Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sumitro di kediamannya, baru-baru ini.
BACA JUGA
Menurutnya, penetapan awal puasa sudah bisa dihitung sejak jauh-jauh hari. Demikian halnya dengan Bada Puasa atau Lebaran. Mereka sudah bisa menentukannya, dengan metode penghitungan yang sama.
"Untuk lebarannya, di kami, nanti akan jatuh pada Kamis Pahing. Puasanya 30 hari," kata dia.
Sesuai dengan kalender Masehi, penetapan Lebaran komunitas ini bertepatan pada Kamis (6/6/2019).
"Setiap tahun, penentuan awal puasa (Aboge) memang berbeda dengan pemerintah. Biasanya selisih satu hari, dan itu juga terjadi pada waktu penentuan awal bulan Syawal. Jadinya, warga penganut Aboge berlebaran sehari setelah hari Raya Idul Fitri yang ditentukan pemerintah," ujarnya.
Dikatakan, Sumitro, penetapan waktu tersebut dihitung berdasarkan almanak (penanggalan) Jawa berdasar penghitungan Alif Rebo Wage (Aboge).
Untuk diketahui, tarikh Aboge memiliki kekhasan dalam penghitungan almanak Jawa. Almanak Aboge sendiri berdasarkan hitungan tahun yang jumlahnya hanya satu windu atau delapan tahun terdiri dari tahun Alif, He, Jim, Je, Dhal, Be, Wawu, dan Jim Akhir.
Sedangkan, dalam satu tahun sama seperti penanggalan umumnya yang terdiri dari 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari.
Selain itu, Penghitungan penentu waktu jatuhnya 1 Ramadan atau 1 Syawal merupakan gabungan perhitungan dalam satu windu dengan jumlah hari dan jumlah pasaran hari berdasarkan perhitungan Jawa yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
Advertisement
SEA Games 2025, Dua Atlet Gunungkidul Bela Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Lansia Salimah Wisuda 206 Lansia di Bantul, Tertua 93 Tahun
- Resmi Dibuka, The Aloon-Aloon Menjadi Ikon Baru Kota Magelang
- Mahfud MD: Perpol 10/2025 Bertentangan dengan Putusan MK
- James Cameron Tolak Netflix Akuisisi Warner Bros, Ini Alasannya
- Bandara Soetta Perkuat Keamanan Siber Jelang Nataru
- Tinjau Pengungsian, Prabowo Janji Atasi Kekurangan Air di Langkat
- Gelapkan Rp302 Juta, Polisi Tahan Supervisor Sales di Karanganyar
Advertisement
Advertisement




