Advertisement
Cegah Pencurian Ikan KKP Tambah Kapal Patroli
Advertisement
Harianjogja.com, PANGKALPINANG--Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menambah kapal patroli, guna mengoptimalkan pengawasan dalam mencegah ilegal fishing di laut Indonesia yang merugikan bangsa dan masyarakat nelayan tradisional.
"Kita sudah memesan kapal patroli berukuran 90 meter untuk mengawasi laut Indonesia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat menjadi pembicara pada Sidang Pleno ke XVI Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) di Pangkalpinang, Kamis (25/4/2019).
Advertisement
Ia mengatakan, dalam mengoptimalkan praktik pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing ini, TNI AL juga akan menambah jumlah kapal patroli untuk menindak pelaku pencurian ikan ini.
Namun demikian, kata dia, paling penting dalam memberantas ilegal fishing tersebut adalah ketegasan dari seluruh aparatur negara dan penegak hukum negara dalam menindak nelayan-nelayan asing yang menangkap ikan secara ilegal di laut Indonesia. "Percuma kita memiliki kapal patroli dan persenjataan canggih, kalau aparatur negara dan penegak hukum masih mau disuap," ujarnya.
Menurut dia kapal, persenjataan dan lainnya itu hanya sebagai penunjang tetapi paling penting aparatur negara dan penegak hukum harus berkomitmen dan berintegritas dalam memberantas pencurian ikan ini.
"Ini yang paling penting, ketegasan dan integritas seluruh aparatur dan penegakan hukum negara yang menentukan keberhasilan pemerintah dalam memberantas praktik ilegal fishing ini," katanya.
Ia mengatakan, seluas 71% wilayah Indonesia adalah laut dan produksi ikan terbesar ada di Indonesia. Produktifitas ini harus kita jaga dan bisnis yang dibangun harus beretika.
Oleh karena itu, integritas anak bangsa sangat dibutuhkan untuk menjaganya, karena ekonomi perikanan harus menjadi potensi masa depan yang harus terus di garap, meski pengelolaan perikanan tangkap sudah lebih baik.
"Seluruh alumni AFEBI memiliki kedudukan dan mari kita bangun mentalitas dan paradigma karena sekarang kita punya situasi yang berbeda, dimana banyak wilayah bekas tambang ditinggalkan dan menjadi kota mati, dan Bangka salah satunya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina yang Hari Ini Menikah dengan Anak Pertama Dedi Mulyadi
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
- Kepala BNN Larang Anggotanya Tangkap Pengguna Narkoba
- Gempa Lombok M4,5 Terasa hingga Bali, Kedalaman 12 Km
Advertisement

Kakek 60 Tahun Cabuli Bocah 6 Tahun di Pundong, Bantul Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
- DPR Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus Beras Oplosan
- Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Sebanyak 38 Rumah Warga Poso Rusak
- Peluncuran Program Koperasi Desa Merah Putih Diundur
Advertisement
Advertisement