Advertisement
Kedua Cawapres Dianggap Tak Memahami Kasus Diskriminasi Pekerja Perempuan
Cawapres Sandiaga Uno dan Cawapres Ma'ruf Amin mengambil nomor urut tahap pertama di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018). - Suara.com/Muhaimin A Untung
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Koordinator Kelompok Kerja Reformasi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia Indry Oktaviani menilai dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak memahami dan menganggap sepi diskriminasi yang dialami pekerja perempuan.
"Yang disampaikan dalam debat sangat terkesan hanya jargon, tetapi belum menyasar persoalan mendasar pekerja perempuan," kata Indry Rabu (20/3/2019).
Advertisement
Indry mengatakan berbicara tentang generasi 4.0, kedua pasangan calon seharusnya juga membicarakan kesiapan pekerja perempuan. Apalagi ada jenis-jenis pekerjaan yang hilang akibat perkembangan teknologi, yang biasanya diisi oleh pekerja perempuan. "Teller, customer service, akuntan, sales adalah pekerjaan yang banyak dilakoni pekerja perempuan," ujarnya.
Selain itu, Indry menilai pekerjaan di bidang sains dan teknologi hingga saat ini masih dikuasai oleh pekerja laki-laki. Sangat sedikit perempuan yang menguasai bidang tersebut karena dianggap terlalu rumit.
Karena itu, Indry mempertanyakan strategi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden meningkatkan kapasitas perempuan di bidang sains dan teknologi dan menggantikan jenis-jenis pekerjaan yang hilang tersebut.
"Kami rasa tidak ada strategi yang cukup jelas, termasuk pelibatan aktif perempuan dalam perencanaan pembangunan di bidang teknologi," katanya.
Debat putaran ketiga pada Minggu malam (17/3/2019) diikuti dua calon wakil presiden bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Pemilihan Presiden 2019 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu pasangan 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lipeg X Resmi Bergulir, 16 Tim SMA Bersaing di Gunungkidul
Advertisement
GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
Advertisement
Berita Populer
- Wali Kota Jogja Akan Ubah Bentor Jadi Becak Listrik Tahun Depan
- PFI Jogja-Ngayogjazz Gelar Workshop Foto untuk UMKM
- Tiga Pasar di Bantul Bakal Direvitalisasi pada 2026
- THE 1O1 Tugu Hadirkan Laku Laku Tugu, Wisata Heritage Baru
- Disbud Sleman Salurkan Hibah Alat Musik untuk Kelompok Seni
- Heboh Cukai Popok, Kemenkeu: Masih Dikaji, Belum Berlaku
- Epson Luncurkan Printer EcoTank Baru untuk UKM Lebih Efisien
Advertisement
Advertisement




