Advertisement

Ini Kesaksian Korban Selamat dari Amukan Teroris di Selandia Baru

Aprianto Cahyo Nugroho
Senin, 18 Maret 2019 - 10:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ini Kesaksian Korban Selamat dari Amukan Teroris di Selandia Baru Korban penembakan di masjid Al Noor di Christchurch Selandia Baru Jumat (15/3/2019) dilarikan ke rumah sakit. - Reuters/Martin Hunter

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Amir Daud termasuk jamaah Salat Jumat yang selamat dari aksi kebrutalan teroris di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru. 

Dilansir Reuters, tidak lama setelah pelaku tiba di masjid yang terletak di seberang kebun raya Christchurch, Hina Amir berhenti untuk mengantarkan suaminya, Amir Daud untuk salat Jum’at.

Advertisement

Dia baru saja keluar dari mobil ketika tembakan terdengar, dan membuatnya lari kembali ke dalam kendaraan. "Istri saya berkata: 'Sepertinya itu suara tembakan.' Saya berkata: 'Tidak, itu tidak mungkin terjadi di Christchurch, mungkin itu suara korsleting atau yang lainnya,’” ungkap Daud kepada Reuters.

Melihat orang-orang berlari dari masjid, Hina mulai melarikan mobilnya menuju jalan kecil, kemudian pria bersenjata itu keluar dari gedung.

"Tiba-tiba kami ditembaki," kata Daud. Lalu seorang pria muda yang berlari ke arah mereka dari masjid ditembak mati di depan matanya.

"Dia mendapat dua tembakan di depan saya. Saya melihatnya. Seluruh tembakan kemudian diarahkan kepada kami. Aku mendorong istriku dan menunduk," kata Daud.

Tembakan memantul ke dalam mobil, menembus kaca melalui dasbor dan di sekeliling, membuat mobil penuh dengan asap dan gas freon dari AC mobil.

Beruntun, tidak ada peluru yang mengenai Daud atau istrinya.

Dengan menggunakan tangan untuk menekan pedal gas, pasangan itu menjalankan mobil dan melarikan diri dan ke tempat yang aman di rumah terdekat. Pemilik rumah tersebut berteriak kepada mereka untuk masuk dan bersembunyi.

Penyintas lainnya, Sheikh Muhammed Fahad yang berada di dalam masjid, mampu melarikan diri dengan berlari ke sudut masjid. Ia kabur dari celah yang sudah kaca pecah di bagian bawah pintu kektika penembak menembak ke arah depan ruangan masjid.

Fahad awalnya mengabaikan dua atau tiga suara tembakan pertama, dan namun kemudian ia menyadari ada yang tidak beres dan bergegas mencari perlindungan.

Hanya sesaat itu, saya bisa melarikan diri dan saya hanya berfikir untuk lari. Saya pikir bahaya sudah berakhir bagi saya, tetapi kemudian saya pergi keluar dan mencoba menjangkau istri saya dan dia seperti berkata: Saya juga di sini," ungkap Fahad.

Istri Fahad, yang biasanya tidak datang ke masjid pada hari Jumat, baru saja mengantar ibunya yang berusia 65 tahun yang sedang berkunjung dari Pakistan.

Dia selamat, tetapi melihat terlalu banyak korban. "Aku melihat ibuku berdiri di pintu. Dia baik-baik saja, tetapi dia sangat syok. Dia melihat banyak korban, dia melihat segalanya.”

"Semua orang mengatakan bahwa kita adalah yang paling beruntung," kata Daud. "Teman saya Faisal juga beruntung karena ketika penembak datang ke masjid, dia baru saja pergi ke toilet dan terus bersembunyi di sana, dia selamat."

"Saya hanya bersyukur pada pelaku tidak mencari ke kamar mandi ... saya berterima kasih pada Allah, istriku baik-baik saja," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Korpri Siap Melayani, Berkontribusi dan Berinovasi untuk Negeri

Sleman
| Rabu, 29 November 2023, 22:47 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement