Advertisement
Ini Kesaksian Korban Selamat dari Amukan Teroris di Selandia Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Amir Daud termasuk jamaah Salat Jumat yang selamat dari aksi kebrutalan teroris di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru.
Dilansir Reuters, tidak lama setelah pelaku tiba di masjid yang terletak di seberang kebun raya Christchurch, Hina Amir berhenti untuk mengantarkan suaminya, Amir Daud untuk salat Jum’at.
Advertisement
Dia baru saja keluar dari mobil ketika tembakan terdengar, dan membuatnya lari kembali ke dalam kendaraan. "Istri saya berkata: 'Sepertinya itu suara tembakan.' Saya berkata: 'Tidak, itu tidak mungkin terjadi di Christchurch, mungkin itu suara korsleting atau yang lainnya,’” ungkap Daud kepada Reuters.
Melihat orang-orang berlari dari masjid, Hina mulai melarikan mobilnya menuju jalan kecil, kemudian pria bersenjata itu keluar dari gedung.
"Tiba-tiba kami ditembaki," kata Daud. Lalu seorang pria muda yang berlari ke arah mereka dari masjid ditembak mati di depan matanya.
"Dia mendapat dua tembakan di depan saya. Saya melihatnya. Seluruh tembakan kemudian diarahkan kepada kami. Aku mendorong istriku dan menunduk," kata Daud.
Tembakan memantul ke dalam mobil, menembus kaca melalui dasbor dan di sekeliling, membuat mobil penuh dengan asap dan gas freon dari AC mobil.
Beruntun, tidak ada peluru yang mengenai Daud atau istrinya.
Dengan menggunakan tangan untuk menekan pedal gas, pasangan itu menjalankan mobil dan melarikan diri dan ke tempat yang aman di rumah terdekat. Pemilik rumah tersebut berteriak kepada mereka untuk masuk dan bersembunyi.
Penyintas lainnya, Sheikh Muhammed Fahad yang berada di dalam masjid, mampu melarikan diri dengan berlari ke sudut masjid. Ia kabur dari celah yang sudah kaca pecah di bagian bawah pintu kektika penembak menembak ke arah depan ruangan masjid.
Fahad awalnya mengabaikan dua atau tiga suara tembakan pertama, dan namun kemudian ia menyadari ada yang tidak beres dan bergegas mencari perlindungan.
Hanya sesaat itu, saya bisa melarikan diri dan saya hanya berfikir untuk lari. Saya pikir bahaya sudah berakhir bagi saya, tetapi kemudian saya pergi keluar dan mencoba menjangkau istri saya dan dia seperti berkata: Saya juga di sini," ungkap Fahad.
Istri Fahad, yang biasanya tidak datang ke masjid pada hari Jumat, baru saja mengantar ibunya yang berusia 65 tahun yang sedang berkunjung dari Pakistan.
Dia selamat, tetapi melihat terlalu banyak korban. "Aku melihat ibuku berdiri di pintu. Dia baik-baik saja, tetapi dia sangat syok. Dia melihat banyak korban, dia melihat segalanya.”
"Semua orang mengatakan bahwa kita adalah yang paling beruntung," kata Daud. "Teman saya Faisal juga beruntung karena ketika penembak datang ke masjid, dia baru saja pergi ke toilet dan terus bersembunyi di sana, dia selamat."
"Saya hanya bersyukur pada pelaku tidak mencari ke kamar mandi ... saya berterima kasih pada Allah, istriku baik-baik saja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
- Anies dan Partai Pendukung Mulai Terang-terangan Serang Proyek Jokowi
Advertisement

Korpri Siap Melayani, Berkontribusi dan Berinovasi untuk Negeri
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Resmikan SPKLU di Purwokerto, PLN Siapkan Layanan Digital bagi Pengguna Kendaraan Listrik
- Solo Murakabi X Pen Postcard 2023 Bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos
- Manfaatkan Momentum Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Proyeksikan Paket wisata GBT
- Jeda Kemanusiaan di Gaza Dimulai Hari Ini
- BNPB Dukung Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan APD
- Wapres Ma'ruf Serukan Pemimpin Agama di Yunani Hentikan Perang Israel-Palestina
- Buruh di Jawa Tengah Dukung Anies-Muhaimin
Advertisement
Advertisement