Advertisement

Jokowi Ingin Bakso dan Mi Ayam Jadi Makanan Khas Nusantara

Newswire
Senin, 04 Maret 2019 - 08:17 WIB
Nina Atmasari
Jokowi Ingin Bakso dan Mi Ayam Jadi Makanan Khas Nusantara Jokowi menghadiri acara "Gebyar Bakso Merah Putih Indonesia Bersatu", bersama ribuan massa di Kota Deltamas, Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/3/2019). - Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar bakso dan mie ayam dijadikan makanan khas nusantara.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat bersama ibu Iriana Jokowi, menghadiri acara "Gebyar Bakso Merah Putih Indonesia Bersatu", bersama ribuan massa di Kota Deltamas, Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/3/2019).

Advertisement

Para pedagang bakso dan mie ayam yang ikut berpartisipasi, menyediakan sekitar 30.000 porsi bakso dan mie ayam untuk dikonsumsi warga. Kegiatan ini sekaligus memecahkan rekor Muri untuk kategori makan bakso terbanyak se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Jokowi ingin agar bakso dan mie ayam dijadikan makanan khas nusantara. Usulan ini pun diamini oleh para pedagang dan warga lainnya.

"Mie dan bakso sebagai makanan khas nusantara, makanan kuliner khas Indonesia. Mau?" tanya Jokowi yang langsung dijawab mau oleh massa.

Menurutnya, bakso dan mie ayam sangat mudah dijumpai setiap hari, baik di gang-gang maupun di komplek-komplek perumahan. Ia pun mengaku sangat menyukai kedua jenis makanan tersebut.

"Dua-duanya saya senang, mie ayam saya senang, bakso juga saya senang," akunya.

Ia pun sempat mempersilakan pedagang bakso dan mie ayam maju ke depan untuk sedikit berdialog. Usai menyapa warga dengan pidatonya, Jokowi bersama ibu negara kemudian mencicipi bakso yang disediakan oleh Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung soal Rancangan Peraturan Presiden (RPP) mengenai produk halal bagi usaha mikro dan pedagang-pedagang kecil. Jokowi menilai legalisasi produk ini sangat penting untuk kemajuan dan perkembangan UMKM serta para pedagang kecil di tanah air.

"Contoh tadi, pedagang mie ayam, pedagang bakso dan mungkin pedagang-pedagang kecil lainnya yang semuanya mereka minta sertifikasi halal. Nanti setelah RPP ini terbit, saya harap nanti elemen kecil-kecil ini tidak dipungut apa-apa, langsung di cek, free, cek, free, biar semuanya clear," tegasnya.

RPP ini sendiri diakui masih dalam tahap pembahasan, dikarenakan ini menyangkut usaha mikro dan usaha kecil yang banyak sekali ditemui. Ditambah dengan usaha-usaha rumah tangga yang juga banyak terdapat di kampung-kampung.

"Jangan sampai nanti setelah lolos, ternyata ada masalah-masalah di lapangan. Ini kita perlu detail," paparnya.

"Sehari [penerbitan RPP]. Ya mintanya kita itu. Masa susah izin-izin sekarang mesti berminggu-minggu, berbulan-bulan, apaan itu," ujar mantan Walikota Solo itu.

Terkait KIP Kuliah, Jokowi menginginkan agar melalui program ini dapat mencetak SDM-SDM yang berkualitas dan mumpuni, dan tentunya bisa bersaing dengan negara lain.

"Ya ini kan sudah berjalan untuk rakyat, biar memiliki keinginan kuat anak-anaknya untuk meneruskan kuliah, meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, arahnya kesana. Karena ada sebuah harapan, dan SDM kita ke depan akan semakin baik. Kita memiliki semakin banyak SDM-SDM premium sehingga bisa bersaing dan berkompetisi dengan negara-negara lain," jelasnya.

Jokowi menambahkan, program KIP Kuliah rencananya akan mulai diadakan pada tahun 2020 mendatang. "Ya ini kan baru namanya program setelah KIP, mestinya disiapkan untuk 2020 tahun depan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement