Advertisement

NYIA Jadi Daya Tarik Investasi Hotel di Kulonprogo

Fahmi Ahmad Burhan
Jum'at, 01 Maret 2019 - 06:37 WIB
Sunartono
NYIA Jadi Daya Tarik Investasi Hotel di Kulonprogo Sri Sultan HB X (kiri) mendengarkan pemaparan progres pembangunan NYIA dalam peninjauan di lokasi bandara NYIA, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (8/1/2019). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, WATES--Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo merinci, tahun 2018 ada tujuh hotel berinvestasi di Kulonprogo. Keberadaan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) dianggap menjadi daya tarik munculnya investasi hotel di Kulonprogo.

Berdasarkan data dari DPMPT Kulonprogo total investasi yang diterima di Kulonprogo pada tahun 2018 lalu meningkat dibanding sebelumnya. Pada 2018 total investasi di Kulonprogo mencapai Rp1,6 triliun, sementara di 2017 mencapai Rp1,2 triliun.

Advertisement

Kepala DPMPT Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan tingkat investasi meningkat salah satunya karena adanya pembangunan Bandara NYIA. "Paling tinggi investasi di tahun lalu yaitu hotel, jumlah investasinya mencapai Rp194 miliar," kata Agung pada Rabu (27/2/2019).

Ia mengatakan pada tahun lalu, total ada tujuh hotel yang berinvestasi di Kulonprogo. Tujuh hotel tersebut juga sudah menyelesaikan proses perizinan di DPMPT Kulonprogo. "Rata-rata hotel berbintang, lokasinya hampir semua di Temon," ujar Agung.

Agung mengatakan, sebelum ada Bandara NYIA, investasi hotel di Kulonprogo tidak pernah ada hotel berbintang. "Sebelumnya rata-rata di bawah bintang tiga," katanya.

Pada tahun 2018, investasi dari Bandara NYIA dilaporkan. Total investasi dari Bandara NYIA yang sudah tercatat yaitu sebanyak Rp4,4 triliun. Menurut Agung, jumlah itu bisa bertambah lagi mengingat pembangunan Bandara NYIA masih berlangsung.

Kepala Bidang Pengawasan Data dan Informasi, DPMPT Kulonprogo, Cahyono mengatakan dengan adanya bandara, tidak hanya investasi hotel saja yang masuk, namun juga industri lainnya seperti industri yang terkait dengan kebandaraan dan perumahan.

"Logikanya, dengan adanya bandara pasti ada multiplier effect, banyak perusahaan penunjang bandara seperti perusahaan ekspedisi, cargo, ekspor impor, juga pusat perbelanjaan diperkirakan akan berinvestasi di Kulonprogo," ujar Cahyono.

Menurut Cahyono, ke depan, setelah proyek Bedah Menoreh yang menghubungkan antara Bandara NYIA dan Kawasan Wisata Borobudur jadi, investasi di sektor wisata diperkirakan akan muncul. Tidak hanya hotel untuk menunjang pariwisata, tapi juga semacam resort.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alokasi Pupuk Subsidi Kulonprogo Naik, Akses Petani Dipastikan Lebih Mudah

Kulonprogo
| Jum'at, 10 Mei 2024, 19:02 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement