Advertisement
Dewan Pers Peringatkan Media Massa Agar Netral dan Tidak Partisan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Media massa diingatkan untuk tidak menjadi media partisan atau condong ke golongan, partai atau paham tertentu.
Wakil Ketua Dewan Pers, Ahmad Djauhar, mengatakan, media massa harus mampu menjaga diri dan tidak partisan dalam memberitakan sesuatu hal sehingga dapat meraih kepercayaan masyarakat.
Advertisement
"Media massa harus objektif, media jangan partisan, pemilik boleh terafiliasi, tapi 'newsroom' [redaksi] harus netral, bahaya kalau media partisan," kata Djauhar yang juga Ketua Dewan Redaksi Harian Jogja itu, dalam diskusi bertema Empat Tahun Kinerja Pemerintah dan Objektivitas Pers yang digelar di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Media massa yang partisan akan menggerus kepercayaan publik, sekaligus semakin menajamkan dikotomi di masyarkat. Hal ini justru berbahaya bagi kelanjutan media itu sendiri.
BACA JUGA
Ia mengatakan, media massa saat ini masih dibutuhkan masyarakat sebagai pemandu informasi. Media massa diperlukan sebagai pemilih dan pemilah informasi di era banjir informasi saat ini.
Informasi yang disajikan oleh media haruslah akurat dan teruji kebenarannya, sehingga masyarakat yang mengonsumsi berita mendapatkan informasi yang tidak menyesatkan.
Dengan demikian, masyarakat dapat menggunakan informasi dari media massa untuk mengambil keputusan secara baik dan benar.
Untuk itu menurut dia, prinsip-prinsip jurnalisme harus dipegang. Verifikasi fakta yang merupakan bagian penting dalam praktik jurnalistik harus menjadi pandu.
"Sebab hal inilah yang membedakan antara informasi di 'media abal-abal' yang menafikan prinsip jurnalisme maupun informasi di beragam media sosial dengan media pers tersebut," kata pria yang di perusahaan pers terakhir menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum Bisnis Indonesia itu.
Media pers memastikan informasi yang disajikan telah terverifikasi sementara informasi medsos tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, maka masyarakat juga akan semakin percaya dengan media massa.
Djauhar yang menjadi anggota Dewan Pers dari unsur pemimpin perusahaan pers itu, mengatakan berdasarkan hasil survei, Indonesia memiliki kebebasan pers terhadap negara. "Namun sayangnya justru pemilik masih menjadi ancaman dalam kebebasan pers," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Kamis 16 Oktober 2025
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Alokasi Dana Desa di Gunungkidul Terancam Berkurang di 2026
- Dana Transfer Dipotong Rp156 Miliar, Ini Postur RAPBD Bantul
- CAS Tolak Permohonan Federasi Senam Israel
- Kualifikasi Piala Dunia, Italia Hajar Israel dengan Skor 3-0
- Rp96 Miliar Digelontorkan untuk Desa Mandiri Budaya dalam 5 Tahun
- Tutup Penurunan Dana Transfer, Bantul Genjot Retribusi Parkir
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya Menuju Tempat Wisata hingga Kampus
Advertisement
Advertisement