Advertisement
Dampak Pergerakan Lempeng Australia, Permukaan Tanah Malang Turun 3 Meter, Surabaya malah Naik

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG —Hasil riset dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, kawasan Malang Raya, yang mencakup wilayah Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang Selatan, dan sekitarnya mengalami penurunan permukaan tanah hingga 3 meter dalam 3 tahun terakhir.
Ketua Grup Riset Geoinformatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Fatwa Ramdani mengatakan pihaknya melakukan analisis terhadap pergerakan vertikal dari wilayah Malang Raya berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa (UE). Data yang dikumpulkan adalah selama tiga tahun terakhir, yakni 2015-2018.
Advertisement
“Pendekatan Differensial Interferogram Synthetic Aperture Radar (DinSAR) dilakukan untuk mendapatkan informasi perubahan secara vertikal dari permukaan muka tanah,” ucapnya, Jumat (12/10/2018).
Hasilnya cukup mengejutkan karena wilayah Malang Raya di bagian selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam periode tersebut, yaitu hampir 3 meter. Sementara itu, wilayah tengah dan utara tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Sebaliknya, wilayah paling utara, seperti Surabaya dan Pulau Madura, mengalami kenaikan muka tanah sekitar 30 cm.
Adapun aktivitas lempeng Australia yang terus bergerak mendorong ke arah utara menuju selatan Pulau Jawa bergerak sekitar 71 mm per tahun. Meski terlihat kecil, tapi dampaknya ternyata sangat besar pada penurunan muka tanah.
Hal itu dapat menunjukkan kepada masyarakat di wilayah Malang Raya bagian selatan dan sekitarnya bahwa mereka perlu mempertimbangkan struktur bangunan yang tahan terhadap perubahan penurunan muka tanah yang signifikan agar tidak mengakibatkan kerugian baik material maupun non material di kemudian hari.
Sementara itu, masyarakat di wilayah tengah dan utara Malang Raya perlu memperhatikan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Pertumbuhan yang tidak terkontrol akan mendatangkan bencana seperti banjir dan longsor pada musim penghujan.
"Analisis sementara kami menunjukkan bahwa selama 20 tahun terakhir Kota Malang dan Batu tumbuh sangat cepat," ujar Fatwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Senin 18 Agustus 2025 Bukan Libur Nasional Tapi Cuti Bersama Nasional
- Negosiasi Buntu, Israel Siapkan Serangan Baru di Jalur Gaza
- Kasus Korupsi Masjid Agung Karanganyar, Kejari Sita Rp105 Juta
- Kasus Korupsi Google Cloud, Nadiem Makarim Tiba di KPK
- Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans Sumatera, KPK Tahan 2 Tersangka
Advertisement

Ruko untuk Koperasi Desa Merah Putih, Penyewa di Bantul Diminta Pindah
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Gubernur Jateng Sentil Bupati Pati Sudewo Tantang Warga Demo Kenaikan PBB
- Kinerja Industri Asuransi Berkontribusi Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2025
- Beredar Isu Reshuffle Kabinet, Begini Respons Istana
- Pakar: Pemutaran Lagu Indonesia Raya Tak Langgar Hak Cipta
- Kampung Berseri Astra Gedang Selirang Wujud Pemberdayaan Berkelanjutan ACC
- PPATK: 78 Ribu Penerima Bansos Aktif Bermain Judi Online
- Ridwan Kamil Buka Suara Seusai Tes DNA
Advertisement
Advertisement