Advertisement
RI Kirim Beras 10 Ribu Ton ke Palestina Lewat Jalur Darat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan Pemerintah Indonesia berupaya mengirimkan bantuan beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina melalui jalur darat.
“Kita akan mengirimkan bantuan 10 ribu ton beras, yang menurut kami, kalau misalnya dilakukan itu sebaiknya lewat jalur darat. Itu yang kita upayakan,” kata Sugiono dalam wawancara singkat di Jakarta, Kamis.
Advertisement
Masih belum diketahui kapan pengiriman bantuan beras tersebut akan dilaksanakan.
Selain itu, Sugiono juga mengatakan bahwa Indonesia mendapatkan undangan untuk mengirim bantuan melalui udara (airdrop) yang dikoordinasikan oleh Yordania dan Uni Emirat Arab (UAE).
“Ini bantuan (airdrop) di luar beras ya. Bantuan lain,” tegas Sugiono, meski dia tidak merinci bantuan apa saja yang direncanakan diberikan melalui airdrop tersebut.
BACA JUGA: Dishub Bantul Berencana Buat Marka Zona Selamat Sekolah di 10 Titik Tahun Depan
Pada hari yang sama, Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional Kemlu RI Rina Setyawati mengatakan bahwa komitmen Indonesia dalam membantu rakyat Palestina ditunjukkan melalui berbagai bantuan berkesinambungan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan bantuan kemanusiaan.
Rina mengatakan bahwa rencana pengiriman bantuan beras tersebut merupakan salah satu komitmen bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
“Persiapan pengiriman bantuan tersebut masih terus dikoordinasikan dengan pemerintah Palestina serta pihak terkait lainnya guna memastikan bantuan tersebut dapat sampai dan diterima oleh rakyat Palestina,” kata Rina.
Pada 3 Agustus 2025, Sugiono mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk dari komitmen konkret Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina yang merupakan “amanat konstitusi dan komitmen kebangsaan”.
Sejauh ini, Indonesia telah menyalurkan lebih dari 4.400 ton logistik dan ratusan miliar rupiah untuk memasok bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kata Sugiono.
Pada Rabu (6/8), Otoritas dalam negeri Gaza mendesak dihentikannya penerjunan bantuan kemanusiaan via udara karena justru dapat memperburuk situasi di Jalur Gaza dan menimbulkan korban jiwa baru.
"Menerjunkan bantuan kemanusiaan menyebabkan peningkatan korban jiwa di kalangan masyarakat akibat berdesak-desakan saat saling berebut bantuan. Di beberapa kasus, bahkan ada korban tewas," kata Kementerian Dalam Negeri Gaza dalam pernyataannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekda DIY Tegaskan Pentingnya Pengawasan dan Sanksi untuk SPPG
Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Keracunan Menu MBG Terbanyak Terjadi di Pulau Jawa
- Buruh Minta Reformasi Polri Direalisasikan Sekarang Juga!
- Dana Pemda Mengendap di Bank Rp233 Triliun, Kebanyakan dari Pulau Jawa
- Purbaya Buka Opsi Bentuk Badan Penerimaan Negara
- Topan Super Ragasa Jadi Ancaman Asia
- Soal Kenaikan Gaji PNS, Purbaya Sebut Belum Dihitung
- Komisaris OCBC (NISP) Helen Wong Undur Diri dari Jabatannya
Advertisement
Advertisement