Advertisement

Kubu Prabowo Tuding Media Massa Berat ke Penguasa

Newswire
Kamis, 11 Oktober 2018 - 14:50 WIB
Bhekti Suryani
Kubu Prabowo Tuding Media Massa Berat ke Penguasa Prabowo Subianto-Joko Widodo. Olah foto (nuc). - JIBI/doc

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Kubu Prabowo menuding media massa berat sebelah dalam memberitakan capres peserta Pemilu.

Prabowo Subianto bukan anak kemarin sore dalam pentas kontestasi politik tingkat nasional. Sejak ditetapkan sebagai peserta Pilpres 2019, ini adalah kali ketiga Prabowo menyandang status tersebut.

Advertisement

Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi Cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri. Kala itu, mereka dikalahkan pasangan SBY – Jusuf Kalla.

Pilpres 2014, Prabowo kembali maju dalam kontes tersebut. Kali ini menjadi calon presiden bersama Cawapres Hatta Rajasa.

Kala itu, Prabowo lagi-lagi harus bisa menerima kenyataan, bahwa dirinya dikalahkan oleh pasangan Jokowi – Jusuf Kalla.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, langkah Prabowo untuk menjadi presiden pada kali ketiga keikutsertaannya dalam pilpes adalah paling berat.

Muzani menuturkan, kubu lawan, yakni Jokowi – Maruf Amin, gencar melakukan gerakan pemenangan. Tak hanya itu, Muzani mengklaim kubu petahana juga mengerahkan kekuatan kepala-kepala daerah untuk mendukung pemenangannya.

“Pada Pilpres 2009, saat melawan SBY – Boediono, tak ada pengerahan bupati, wali kota, gubernur, semasif seperti saat ini," kata Muzani di Gedung Nusantara III DPR RI, Rabu (10/10/2018).

Selain itu, Muzani juga mengklaim media-media massa di Indonesia tak berimbang. Berita-berita utama yang dipampang media massa menurutnya hanya seputar kegiatan calon petahana.

Belum lagi ada sejumlah lembaga survei yang enggan membantu karena alasan yang tidak jelas.

"Kami merasakan juga di banyak pemberitaan media, headline-headline itu semua menampilkan headline penguasa, kegiatan penguasa, kegiatan petahana. Tidak ada pemberitaan yang berimbang," ujarnya.

Oleh sebab itu, Muzani melihat adanya pengepungan kubu Prabowo – Sandiaga sehingga sulit mencapai kemenangan di Pilpres 2019.

"Kami merasa Prabowo sekarang dikepung. Prabowo tidak boleh unggul dalam survei. Prabowo tidak boleh dalam suasana yang dimungkinkan bisa menang, pemberitaan Prabowo tidak boleh positif," ujarnya.

Meskipun begitu, Muzani mengakui pihaknya akan terus bekerja keras untuk meyakinkan rakyat bahwa Prabowo – Sandiaga mampu menghadirkan perubahan bangsa.

"Strategi kami adalah bagaimana kami terus meyakinkan rakyat bahwa hanya dengan rakyatlah kami akan bisa diterima," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement