Advertisement
Bali Siaga Hujan, Wisatawan Disarankan Pantau Cuaca Sebelum Berkunjung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wisatawan yang berencana ke Bali diminta rutin memantau informasi cuaca cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menyusul curah hujan tinggi dan banjir di beberapa wilayah sejak Selasa (9/9/2025).
Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya keselamatan dan kesiapan menghadapi kondisi ekstrem saat beraktivitas di pulau Dewata.
Advertisement
"Wisatawan yang akan melalukan perjalanan kiranya senantiasa mengutamakan keselamatan dan menjaga kesehatan, membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi dan imbauan perkiraan cuaca yang bersumber dari pengelola wisata atau dari BMKG," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, Jumat (12/9/2025).
Hariyanto mengatakan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini perlu diwaspadai oleh para wisatawan selama bepergian. Diharapkan wisatawan juga selektif dalam memilih objek wisata dan aktif mencari informasi mengenai wilayah rawan bencana agar terdapat alternatif tempat wisata lain selain lokasi wisata yang berpotensi terjadi bencana.
Selain itu, wisatawan turut dianjurkan untuk menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan saat musim hujan serta menjaga daya tahan tubuh.
Diharapkan obat-obatan yang diperlukan selalu dibawa mengingat aktivitas berwisata membutuhkan stamina yang prima dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang kerap menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang tinggi.
BACA JUGA:Â Kemendag Siap Proses Izin Impor iPhone 17 Jika Syarat Lengkap
Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk melakukan upaya pencegahan seperti memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon-pohon yang besar, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga kebersihan lingkungan.
"Kementerian Pariwisata mendorong semua pihak terkait bahu-membahu untuk melakukan mitigasi serta perbaikan fasilitas dan infrastruktur yang terdampak banjir di sejumlah daerah agar pariwisata Bali segera normal kembali," ujar Hariyanto.
BMKG melaporkan bencana hidrometeorologi basah itu terjadi setelah Bali diguyur hujan berintensitas deras yang diperparah oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9/2025) pagi.
Hingga Jumat (12/9/20254) pukul 06.00 WITA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia mencapai 18 orang. Di luar 18 korban dari seluruh Bali itu, kata dia, masih ada dua korban lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.
Adapun bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik, disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung, 28 titik di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- PBB Ingatkan Tepi Barat Terancam Terbelah akibat Permukiman Israel
- BPBD Bali Sebut Hingga Pagi Ini Ada 19 Orang Meninggal Dunia
- Peserta JKN Wajib Jalani Skrining Riwayat Kesehatan
- 46 Orang Tewas Akibat Serangan Udara dari Irael ke Wilayah Yaman
Advertisement

Pemkab Kulonprogo Usulkan Raperda Penanggulangan Kemiskinan ke DPRD
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan TNI, Polri, dan ASN Turun Tangan Bersihkan Banjir Denpasar
- Militer Nepal Janji Jaga Demokrasi di Tengah Krisis Politik
- Ini 6 Bank Akan Digelontor Rp200 Triliun Menkeu Purbaya
- Lisa Mariana Meyakini Putrinya Anak Kandung Ridwan Kamil
- Andika Perkasa dan Anak Puan Maharani Masuk Bursa Ketua PDIP Jateng
- Bahlil Respons Kabar Airin Masuk Kabinet Prabowo
- Prabowo Siap Sampaikan Isu Palestina dan Dinamika Global di Sidang Umum PBB
Advertisement
Advertisement