Advertisement
Arafah Dilanda Hujan dan Badai Pasir, Listrik Padam, Jemaah Haji Panik

Advertisement
Harianjogja.com, MEKAH – Jemaah haji yang sedang berada di Arafah menghadapi fenomena alam yang tidak biasa. Badai pasir (ghubar) datang bersamaan dengan hujan di kawasan Arafah, Arab Saudi, Minggu (19/8/2019) pukul 19.00 waktu Arab Saudi.
Saat jemaah calon haji (calhaj) menjalankan Salat Magrib, angin bertiup kencang disertai hujan. Tak berapa lama, listrik padam. Semua calhaj berada di dalam tenda. Tenda dari terpal plastik yang ditopang rangka baja itu cukup melindungi jemaah dari terjangan ghubar. Namun, di tenda lain, terpal sempat berkibar karena pengait yang lepas.
Advertisement
Penghuni tenda berteriak dan beristigfar menyaksikan fenomena alam itu. Pintu tenda kebanyakan ditutup walau tidak sempurna. Angin yang bertiup membawa debu pasir. Salah satu calhaj sempat mengalami masalah pernapasan.
Di tenda Kloter 41 SOC yang dihuni jemaah Karanganyar dan Wonogiri, Ketua Kloter Sriyatno memastikan semua anggotanya sudah berada di tenda. Setengah jam kemudian, angin dan hujan mereda, menyisakan gerimis.
Jemaah hanya berdiam diri sembari berdoa. Pada siang hari sebelumnya, tak ada tanda-tanda mendung. Bahkan jemaah tiba di Arafah saat panas terik. Suhu pada siang hari mencapai 41 derajat Celsius. Warga Indonesia yang bermukim di Mekah, Syaeful, menyebut badai seperti itu biasa terjadi di daerah Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cari 3 Orang Hilang Pascademo, Polri Gandeng 2 Lembaga
- Profil M Qodari, Dari Pengamat Politik Jadi Kepala Staf Kepresidenan
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Dugaan Pemerasan, Kaprodi Anestesiologi Undip Minta Bebas
- Keluarga Harap Delpedro Bisa Menulis Tesis di Tahanan
- 11.469 Ibu Hamil Terpapar Hepatitis B, Ini Penjelasan Dinkes Pekanbaru
Advertisement
Advertisement